maduraindepth.com – Bentuk nyata keterlibatan dalam mencegah penyebaran Covid-19, Puskesmas Kedungdung menjalin kerjasama dengan Koramil setempat. Dalam hal ini Puskesmas yang berada dibawah pimpinan Zahruddin ini memberikan layanan apik dengan melakukan rapid tes kepada 11 anggota Koramil, Sabtu (30/5).
11 aggota TNI tersebut merupakan Babinsa dari beberapa desa di Kecamatan Kedungdung. Dimana belasan Babinsa tersebut bekerja secara totalitas dalam mencegah penyebaran pandemi Covid-19.
Zahruddin menyampaikan, layanan rapid tes tersebut merupakan bentuk pelayanan apik yang diberikan Puskesmas Kedungdung Bersinar. Layanan ini diberikan kepada pihak-pihak yang telah membantu mencegah penyebaran virus corona.
Hal tersebut, kata Zahruddin, tujuannya untuk mencegah penyebaran dan bisa mendeteksi dini Covid-19.
“Kita awali dari Koramil, hari ini sebanyak 11 anggota Koramil akan dirapid tes,” ucapnya pada maduraindepth.com.
Dia menyebutkan, jika hasil rapid tes tersebut dimungkinkan mengarak pada Covid-19, maka pihaknya akan segera menindaklanjuti dengan cara memberikan isolasi secara mandiri. Bahkan bisa dirujuk ke rumah sakit agar penanganannya lebih cepat dan maksimal.
“Covid-19 ada yang mengalami gejala dan ada yang tidak mengalami gejala atau orang tanpa gejala (OTG), dengan ini kami berupaya melakukan deteksi secara dini supaya orang yang tanpa gejala bisa segera ditangani,” ujar dia.
Lebih lanjut, Zahruddin mengungkapkan, saat ini alat rapid tes yang dimilikinya minim dan terbatas. Sebab itu pihaknya intens melakukan koordinasi dengan beberapa pihak.
Dia menjelaskan, alat rapid tes yang ada saat uni hanya diperuntukkan bagi pasien PDP dan orang yang sempat melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19. Sehingga alat rapid tes yang digunakan sesuai dengan petunjuk protokol Covid-19.
Kaitannya dengan penyebaran virus corona, Zahruddin mengatakan, untuk Kecamatan Kedungdung hingga Sabtu 30 Mei 2020 masih terbilang aman. Kendati demikian, PDP yang berada di Kedungdung telah melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Kalau yang positif tidak ada di Kedungdung, namun di Gresik karena pasien itu memang bekerja di Gresik dan sakit di Gresik,” bebernya.
Saat ini, terang Zahruddin, di Kecamatan Kedungdung terdapat satu PDP. Hal tersebut terdapat pada PDP di wilayah kerja (Wilker) Puskesmas Kedungdung dan dua PDP di Wilker Puskesmas Banjar.
“Satu positif dari Wilker Puskesmas Banjar, namun orangnya ada di Gresik karena bekerja di Gresik, bukan di Kecamatan Kedungdung,” pungkasnya. (RIF/MH)