Pupuk Bersubsidi di Bangkalan Langka, Ini Sebabnya

Pupuk Langka
Caption: Saat Komisi B DPRD kabupaten Bangkalan melakukan pemanggilan terhadap Dispertahorbun Bangkalan, penyuluh pertanian kecamatan, perwakilan BNI, serta distributor penyalur pupuk bersubsidi. (Foto: SA/MI)

maduraindepth.com – Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tidak terealisasinya pupuk bersubsidi di kabupaten Bangkalan. Salah satunya adalah tidak memiliki kartu tani, sehingga menjadi penghambat masyarakat mendapatkan bantuan yang berbentuk pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat.

Hal itu dijelaskan oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Bangkalan Puguh Santoso bahwa untuk penebusan pupuk bersubsidi saat ini harus mempunyai kartu tani. Kalaupun belum punya, petani harus sudah masuk dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

banner auto

“Terkadang ada petani yang tidak masuk dalam kelompok tani, tetapi meminta mendapatkan pupuk bersubsidi,” ujarnya Senin (02/11/2020) kemarin.

Lanjut pria itu, kadang yang menjadi permasalahan di masyarakat tani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi adalah petani yang tidak memiliki kartu tani namun mereka juga tidak masuk dalam e-RDKK. Serta ada miskomunikasi tentang penyaluran pupuk. Sebab, kata dia saat ini penyaluran pupuk bersubsidi harus menggunakan Kartu Tani.

“Ini memang problem nasional, untuk mensiasati belum selesainya Kartu Tani tersebut maka sesuai dengan surat keputusan dari Dirjen Kementerian Pertanian, Petani tetap bisa mendapatkan Pupuk bersubsidi secara manual melalui Form pengajuan (Blangko) dengan syarat terdaftar di E-RDKK,”tandasnya.

Diketahui, Stok pupuk urea yang ada di kabupaten Bangkalan saat ini diperkirakan 19.000 ton dan 2000 ton pupuk SP36.

Baca juga:  Nuansa Baru Pesta Rakyat dan Festival Ketupat 2019

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Bangkalan Rokib mengungkapkan bahwa pihaknya banyak mendapat keluhan langkanya pupuk bersubsidi di Bangkalan.

Karena ada banyak laporan dari petani terkait kelangkaan pupuk bersubsidi di kabupaten Bangkalan. Lanjut Rokib, sekalipun petani sudah mempunyai kartu tani dan masuk dalam e-RDKK), tetapi ketersediaannya tidak ada.

“Tahun ini yang paling parah. Sudah punya kartu tani, tapi pupuknya tidak ada. Ini kan kasihan petani. Hidupnya sudah susah, ditambah susah dengan tidak adanya pupuk. Ini harus menjadi perhatian bersama. Karena itu kami panggil pihak-pihak terkait agar dapat memberikan solusi kelangkaan pupuk ini,”tutupnya. (SA/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto