Pipa Jaringan Bocor, PUDAM Trunojoyo Alami Kerugian 3 Liter Per Detik

Pipa PDAM Sampang Rusak
Tim Teknik PUDAM saat melakukan perbaikan di lokasi kebocoran, Jumat (5/2). (FOTO: Arief Tirtana/MI)

maduraindepth.com – Pipa jaringan air Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Trunojoyo di Dusun Tase’an, Desa Paseyan, Kecamatan Kota Sampang, Kabupaten Sampang, bocor. Akibatnya, pihak perusahaan melakukan pemadaman air di seluruh wilayah kota untuk sementara waktu.

Pemadaman tersebut berlangsung selama proses perbaikan. Yakni terhitung sejak Rabu (3/2) hingga perbaikan selesai. Air kembali mengalir pada sejumlah kawasan pada Kamis (4/2) saat dilakukan perbaikan.

Kasubid Pengawasan dan Perencanaan PUDAM Trunojoyo Ma’ruf menyampaikan, akibat kebocoran tersebut perusahaan mengalami kerugian mencapai 3 liter air per detik. Guna mencegah kerugian lebih banyak, pihaknya harus melakukan rekayasa pemutusan aliran air di wilayah bagian barat.

“Kalau kemarin semua di daerah kota air mati total, sehingga kita lakukan rekayasa pemutusan aliran air di titik lainnya agar pelayanan tetap berjalan,” ucapnya saat dikonfirmasi di lokasi perbaikan, Jumat (5/2).

“Saat ini beberapa sebagian sudah kami aktifkan kembali,” sambungnya.

Ma’ruf mengkonfirmasi, emergency kebocoran itu terjadi di jembatan Dusun Tase’an. Pipa yang terputus dengan diameter 6 dan kedalaman 3 meter arak sektor barat.

Penyebab dari kebocoran pada jaringan air tersebut lantaran jaringan yang berada di tanah dekat lokasi sungai mengalami pergeseran. Karena itu, ada beberapa pipa yang harus diganti dan sebagian bisa dimanfaatkan kembali.

“Kita ketahui bersama posisi jembatan pipa kondisinya sudah memprihatinkan, jembatan pipa itu sudah kena air, miring, jadi jembatan pipa ketarik dan terlepas. Saat ini sudah dilakukan perencanaan untuk dilakukan perbaikan,” terangnya.

Baca juga:  Tingkatkan Pelayanan, PDAM Sampang Tutup Puluhan Sambungan Ilegal

Selama 24 perusahaan pelat merah itu mengalami kerugian 3.600 kubik air. Itu terhitung sejak terjadi kebocoran pada Rabu (3/2) hingga dilakukan perbaikan pada Kamis (4/2) kemarin.

“Kami sudah berusaha untuk segera lakukan perbaikan, bahkan sampai larut malam, karena lokasinya selain di pinggir sungai juga dibarengi dengan hujan lebat. Lokasi itu menjadi rawan longsor dan mengancam keselamatan pekerja,” tandasnya.

“Terpaksa perbaikan kita lanjutkan hari ini,” timpalnya.

Kendati demikian, dalam perbaikan tersebut Ma’ruf mengatakan masih terdapat beberapa wilayah di bagian barat yang saat ini masih belum normal. Dia menyebut, wilayah bagian barat tersebut diantaranya, Jalan Delima, Jalan Kenari, Jalan Nuri, Jalan Gelatik , Jalan merak dan Pendopo Bupati Sampang.

“Posisi jembatan pipa kondisinya sudah memprihatinkan, selain jembatan pipa sudah kena air dan miring, jembatan pipa ketarik oleh bergesernya jembatan pipa,” terangnya. (RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto