Pandemi Covid-19 Pengaruhi Angka Kemiskinan, Sampang Tertinggi se Jatim

Angka Kemiskinan Sampang
Tampak dari depan Kantor BPS Sampang. (Foto: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Angka kemiskinan di Kabupaten Sampang masih menduduki peringkat teratas di wilayah Provinsi Jawa Timur (Jatim). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Kota Bahari terus mengalami peningkatan.

Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sampang Wahyu Wibowo menyampaikan, angka kemiskinan di Kabupaten Sampang mengalami peningkatan pada tahun 2019 dengan 20,71 persen. Sedangkan pada 2020 naik menjadi 22,78 persen.

“Mengalami kenaikan 2 persen. Kalau 2 persen di banding dengan 20 berarti jadi 10 persen kenaikannya,” ucap Wahyu, Jumat (5/3).

Diterangkan, hingga saat ini Kabupaten Sampang menjadi yang tertinggi se Provinsi Jatim terkait angka kemiskinan dengan 22,78 persen. Sedangkan angka kemiskinan tiga kabupaten lain di Madura tergolong lebih rendah.

Rinciannya, Bangkalan 20,56 persen, Pamekasan 14,6 persen dan Sumenep 20,14 persen. Namun, lanjut Wahyu, jika dilihat dari angka kemiskinan dalam jangka waktu 8 tahun terakhir, Kota Bahari mengalami penurunan tercepat dengan 0,58 persen per tahunnya.

“Alhamdullah Sampang menjadi kabupaten dengan penurunan angka kemiskinan tercepat. Mungkin ditopang oleh pembangunan di Sampang yang merata, sehingga angka kemiskinan terus menurun,” jelasnya.

Pandemi Covid-19 Ikut Sumbang Kenaikan Angka Kemiskinan

Faktor utama yang mempengaruhi meningkatnya persentase tingkat kemiskinan di Sampang pada tahun 2020 disebabkan adanya pandemi Covid-19. Menurut Wahyu, wabah virus tersebut juga memberikan dampak signifikan terhadap daerah lainnya.

Baca juga:  Satu Rumah di Desa Tambak Terbakar

“Di era Pandemi Covid-19 angka kemiskinan semua daerah di Jatim mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Selain itu, kata Wahyu, tingkat pengangguran terbuka di Sampang pada tahun 2020 mencapai 3,35 persen. Naik dibanding tahun 2019 yang berada di angka 2,81 persen.

“Mengalami kenaikan sedikit, untuk rata-rata pertahunnya kita masih rendah. Tertinggi di Madura saat ini masih dialami Kabupaten Sumenep,” jelas Wahyu.

Dia menambahkan, salah satu upaya yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah untuk menurunkan angka pengangguran yakni dengan perbaikan dan pembukaan lapangan pekerjaan. Sebab tidak dipungkiri tingginya angka pengangguran juga berpengaruh pada tingkat kemiskinan.

“Persoalan pertanian juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Di Sampang sistem airnya tadah hujan. Sehingga petani cuma bisa sekali panen. Mungkin kalau pengairannya bagus, bisa panen lebih dari sekali, insyaallah tingkat pengangguran di Sampang akan menurun,” pungkasnya. (Alim/BAD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto