Opini  

Membangun Karakter Unggul Bidang Riset

Prestasi Peneliti Muda Madura Asal SMAN 1 Sumenep

Syafiuddin Syarif. (IST)

Oleh: Syafiuddin Syarif, pegiat riset dan guru SMAN 1 Sumenep*

maduraindepth.com – Masa depan kehidupan umat manusia ditentukan oleh riset. Kemajuan hidup dan peradaban dunia sangat dipengaruhi oleh riset yang dilakukan oleh pribadi atau sekelompok manusia di bumi ini. Produk dari kegiatan riset berupa ciptaan atau temuan yang kemudian diaplikasikan sangat berperan dalam merubah arah kehidupan umat manusia dengan hasrat terpenuhinya segala kebutuhan secara cepat dan mudah. Akibatnya, perubahan adalah keharusan, jika tidak berubah akan tersisih dan menjadi pecundang dalam kehidupan. Di setiap deru perubahan, kegiatan riset sebagai garda terdepan dalam merancang dan mengendalikan.

banner auto

Berbagai perusahaan besar dunia mengalokasikan dana yang besar terhadap riset. Sebab hanya dengan riset masa depan kehidupan manusia bisa berkembang secara dinamis, terarah dan sesuai dengan kebutuhan umat manusia kekinian. Lembaga-lembaga swasta dan lembaga pemerintah berlomba melakukan riset besar- besaran disokong dengan finansial yang sangat besar pula. Begitu juga dengan lembaga pendidikan SMA Negeri 1 Sumenep menggagas masa depan sekolah dengan membangun keunggulan di bidang riset atau penelitian.

Membangun keunggulan sekolah berbasis riset di SMA Negeri 1 Sumenep dimulai pada tahun 2018. Diawali dengan membentuk tim riset sekolah yang di dalamnya terdapat beberapa pembina. Kemudian tim itu menyusun program strategis, menyusun pola pembinaan serta merekrut siswa yang memiliki bakat dalam bidang penelitian. Tak terhitung berbagai kejuaraan dan kemenangan yang telah diraih dan  dipersembahkan oleh tim riset SMA Negeri 1 Sumenep baik nasional atau internasional.

Yang terbaru tim riset SMA Negeri 1 Sumenep berhasil terpilih menjadi finalis Lomba Penelitian Remaja BRIN 2022. Kompetisi bergengsi tingkat nasional ini digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi.  Sebuah prestasi membanggakan di bidang riset  yang dipersembahkan oleh tim riset SMA Negeri 1 Sumenep kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sumenep.

Mereka adalah Aurelia Dwi Rully D dan Siti Kholifatul Komariah siswi kelas XII A5 jurusan IPA. Keduanya merupakan tim riset SMA Negeri 1 Sumenep yang berhasil menjadi finalis lomba Penelitian Remaja Badan Riset Nasional (BRIN) 2022. Raihan prestasi itu mengharumkan nama kabupaten Sumenep di Indonesia, mengingat satu-satunya SMA di Madura yang berhasil menembus final Lomba Penelitian Remaja yang diselenggarakan oleh BRIN.

Mereka mengajukan judul penelitian Super Absorbent Polymer dari Batang Tembakau sebagai Solusi Lahan Tandus di Madura. Judul itu berhasil “mengambil hati” para penilai sehingga terpilih dan dipanggil untuk melakukan uji laboraturium di Laboratorium Kimia BRIN Serpong- Tangerang. Dua siswa tersebut selama satu bulan melakukan uji laboratorium mulai tanggal 5 September sampai tanggal 4 Oktober 2022. Kegiatan uji laboratorium dibawah bimbingan langsung oleh mentor BRIN Ibu Yuliati Sampora, M.Si.

Penelitian tersebut bertujuan menyuburkan tanah tandus khususnya di Madura dengan menaburkan pupuk berbahan dasar batang pohon tembakau. Batang pohon tembakau sisa panen oleh petani tidak dimanfaatkan atau dibiarkan begitu saja menunggu musim hujan datang. Ternyata, pada batang pohon tembakau terdapat enzim selulosa super absorbent polymer. Selanjutnya, melalui beberapa proses pengolahan dihasilkan pupuk berbentuk hidrogel. Pupuk hidrogel berbahan dasar batang pohon tembakau ini kemudian ditaburkan ke permukaan tanah yang tandus. Dengan pemberian pupuk hidrogel ini diharapkan tanah yang semula tandus akan menjadi subur dan gembur.

Mekanisme sederhananya adalah batang tembakau diolah dijadikan pupuk yang bisa menyerap air.  Selanjutnya pupuk ditaburkan pada bidang tanah, kemudian tanah yang telah ditaburi pupuk disiram air. Butiran pupuk tersebut akan menyerap air yang selanjutnya menjadi gel. Akhirnya air yang disiramkan pada bidang tanah tidak langsung terserap ke dalam tanah, tapi tertahan di bagian permukaan tanah dalam bentuk gel. Selanjutnya gel yang mengandung banyak nutrisi bekerja secara kimiawi menyuburkan tanah.

Riset ini merupakan teknologi rekayasa merubah tanah Madura yang gersang dan tandus menjadi tanah yang subur dan gembur. Harapannya tanah di Madura lebih produktif dan bisa ditanami berbagai jenis tanaman tanpa bergantung pada musim. Sehingga bisa menaikkan kesejahteraan  dan membangun kemandirian masyarakat Madura di sektor pertanian dan pangan. Kedepan, teknologi rekayasa lahan pertanian ini bisa menjamin ketersedian pangan di Madura tanpa bergantung pada pasokan dari daerah lain.

Dari ribuan proposal yang masuk ke BRIN, tim riset SMAN 1 Sumenep terpilih dan dipanggil bersama 56 proposal asal sekolah lain untuk melakukan uji laboraturium. Sangat sedikit yang dipanggil, hanya beberapa proposal penelitian yang memang dianggap layak, kompetitif dan prospek, serta banyak memberikan manfaat. Terdapat empat bidang penelitian yang dilombakan, yaitu Ilmu Hayati, Kebumian dan Kelautan, Sosial Kemanusiaan dan Teknik.

Baca juga:  Jangan Panik, Sembuh Dari Covid-19 itu Mudah

Aurel dan Kholifatul, nama panggilan dua siswa finalis BRIN asal SMAN 1 Sumenep menyampaikan pengalaman selama menjalani kegiatan uji laboratorium di Laboratorium Kimia BRIN Serpong. Awalnya mereka menyewa kos yang lumayan jauh dari laboratorium. Setiap hari mereka naik bis dan berjalan kaki menuju laboratorium. Kegiatan laboratorium setiap hari dimulai pukul 08:00 wib dan berakhir pada pukul 17:00 wib.

Mereka merasakan kurang terampil dan banyak tidak tahu dalam melakukan kegiatan uji laboratorium. Sebabnya, kegiatan ini merupakan pertama kali yang mereka lakukan. Mereka kurang paham konsep dan prosedur melakukan kegiatan di ruang laboratorium. Selama ini mereka hanya belajar mengikuti kegiatan laboraturium di sekolah dengan perlengkapan dan peralatan seadanya.

Dalam kekurangan itu, mereka sangat bersyukur karena memiliki kesempatan berharga dan mendapatkan banyak pengalaman serta pengetahuan. Tidak semua siswa memiliki kesempatan seperti ini. Mereka berdua berhasil menyingkirkan puluhan ribu siswa lain se-Indonesia, bisa bertemu dengan orang-orang hebat di kalangan peneliti. Juga banyak bertemu dengan para mahasiswa yang sedang melakukan uji laboratorium dari proyek penelitian yang mereka lakukan.

Aurel dan Kholifatul akan berangkat ke Cibinong Jawa Barat dalam rangka menghadiri babak Final Lomba Penelitian Remaja BRIN 2022. Keduanyan harus mengikuti kegiatan pameran karya penelitian dan penjurian dari panitia  BRIN yang berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 27 sampai 30 Oktober 2022.  Pada babak final mereka harus menyiapkan poster, video promosi dan power point untuk dipresentasikan di hadapan dewan juri.

SDM Madura Merupakan Generasi Unggul

Sebelum berangkat ke Cibinong tim riset SMA Negeri 1 Sumenep mengikuti pembinaan lanjutan di Kota Malang. Pembinaan lanjutan ditujukan untuk penguasaan materi penelitian secara komprehensif sebagai bahan presentasi di hadapan juri. Selain itu, mereka juga mempersiapkan penguasaan teknik dan strategi presentasi. Mereka dibimbing langsung oleh peneliti yang sangat berpengalaman dan memiliki reputasi sangat baik. Selama dua minggu tim riset SMA Negeri 1 Sumenep mengikuti pembinaan lanjutan di Kota Malang.

Selesai mengikuti pembinaan lanjutan, tim riset bergegas berangkat ke Cibinong  menggunakan perjalan darat menaiki  kereta api eksekutif  jurusan Malang – Bogor. Tiba  di  stasiun Bogor tim riset melanjutkan perjalan ke Cibinong. Setibanya di tempat, tim riset langsung beristirahat di asrama yang telah disediakan oleh panitia.

Acara babak final Lomba Penelitian Remaja BRIN 2022 dihelat di gedung Innovation Convention Center (ICC) Cibinong. Babak final terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap pertama berupa pameran karya penelitian, tahap kedua penjurian, dan tahap ketiga pengumuman dan penganugerahan juara. Pada tahap pertama seluruh peserta memamerkan karya penelitian dalam bentuk poster dan disaksikan oleh ribuan pengunjung. Tim riset SMA Negeri 1 Sumenep memamerkan karya penelitian yang disaksikan oleh pengunjung dan sesekali menjawab pertanyaan para pengunjung. Tahap pameran karya penelitian berlangsung selama dua hari, yakni tanggal 27 dan 28 Oktober.

Tahap kedua yaitu penjurian. Tahap penjurian dilaksanakan pada hari ketiga yaitu tanggal 29. Tahap ini merupakan tahap yang menegangkan bagi seluruh finalis. Seluruh finalis akan diuji oleh tim juri yang beranggotakan tiga orang. Tahap penjurian dilakukan secara tertutup dimana setiap tim dipanggil satu persatu  ke dalam satu ruang, kemudian mereka presentasi di hadapan tiga juri. Setiap tim presentasi dalam waktu 3 menit. Setelah presentasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama sepuluh menit.

Tiga juri yang bertugas menyampaikan pertanyaan satu persatu. Dua pertanyaan yang diajukan juri disampaikan dalam bahasa Indonesia, sedang pertanyaan ketiga disampaikan dalam Bahasa Inggris. Tim riset SMA Negeri 1 Sumenep berhasil presentasi secara baik di hadapan tim juri. Begitupun juga mereka berhasil menjawab dengan baik seluruh pertanyaan tim juri dalam Bahasa Indonesia dan dalam Bahasa Inggris.

Gedung Innovation Convention Center (ICC) Cibinong banyak dihadiri oleh pengunjung. Para peneliti muda dan peneliti senior berkumpul menyaksikan karya riset anak SMA. Pejabat BRIN, pejabat dari berbagai kementrian datang memberikan apresiasi terhadap peneliti muda masa depan Indonesia. Hadir pula para peneliti muda dari negara ASEAN serta para peneliti dari Eropa dan Amerika.

Tampilnya tim riset SMA Negeri 1 Sumenep sebagai finalis pada ajang Lomba Penelitian Remaja BRIN 2022 menyampaikan pesan kepada seluruh Indonesia bahwa pelajar dan generasi  Madura memiliki kemampuan yang sama dan setara dengan pelajar lain seluruh Indonesia. Kualitas dan kemampuan intelektual generasi Madura di segala bidang bisa bersaing dengan generasi seluruh di Indonesia termasuk termasuk dunia riset. Madura yang diidentikkan dengan keterbelakangan dan kemiskinan ternyata banyak menyimpan generasi unggul dan bertalenta yang siap bersaing di level nasionaljuga level internasioal.

Baca juga:  Tutup Laga Final Kobasmansa 2022, Tim SMAN 1 Sumenep Raih Kemenangan

Fakta ini meneguhkan keyakinan bahwa sumber daya manusia (SDM) Madura sejatinya merupakan generasi unggul. Terlahir dan mewarisi  gen unggul, serta tertempa secara alami menjadi generasi dengan karakter unggul. Karakter unggul seharusnya ditanamkan sejak dini agar generasi muda terhindar dari sikap inferior. Sebaliknya, tertanam dalam jiwa setiap generasi Madura sebuah sikap superior atau karakter unggul, seperti berdaya juang dan tangguh, pantang menyerah, gigih dan tekun, serta kreatif dan kompetitif.

Usai lomba penelitian BRIN tim riset SMA Negeri 1 Sumenep terpilih sebagai finalis pada ajang Natonal Youth Science Technologi (NYST). Sebuah lomba riset yang diadakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI pada Desember 2022. Ajang penelitian ini sebagai penghargaan Kemenpora terhadap para pemuda dan pelajar Indonesia yang menekuni bidang riset atau penelitian.

Natonal Youth Science Technologi (NYST) digelar selama tiga hari mulai tanggal 11 sampai 13 Desember 2022 bertempat di Gedung Kemenpora Jakarta Pusat. Tim riset SMA Negeri 1 Sumenep mengangkat tema riset yang sama dengan ajang BRIN. Keberhasilan tim riset  SMA Negeri 1 Sumenep sebagai finalis pada ajang ini sangat prestisius dan bergengsi, mengingat Kemenpora hanya menetapkan sebanyak sepuluh finalis se-Indonesia, dan tim riset SMA Negeri 1 Sumenep termasuk sepuluh diantaranya. Sembilan tim riset sebagai finalis pada ajang Natonal Youth Science Technologi (NYST) Kemenpora RI berstatus sebagai mahasiswa dan ada yang telah lulus kuliah. Tim riset SMA Negeri 1 Sumenep sebagai satu-satunya finalis yang tercatat berstatus pelajar SMA.

Pada ajang ini tim riset SMA Negeri 1 Sumenep mempresentasiakan hasil risetnya di hadapan  tim juri yang beranggotakan tujuh orang. Masing- masing juri mengajukan pertanyaan dalam Bahasa Indonesia. Tim Juri memberikan waktu presentasi selama lima menit, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama lima belas menit. Tim riset SMA Negeri 1 Sumenep mendapatkan medali emas juara tiga kategori Inovator Terpilih.

Berprestasi di Bidang Riset

Jauh sebelumnya, tim riset SMA Negeri 1 Sumenep lulus dan tampil sebagai finalis pada dua ajang kompetisi riset internasional, yaitu MCTEA Brasil tahun 2020 dan Genius Olympiad Amerika tahun 2021. Pada ajang kompetisi MCTEA Brasil  tim riset SMA Negeri 1 Sumenep terpilih sebagai Juara 2  dan mendapatkan medali perak. Sedangkan pada kompetisi riset Genius Olympiad mendapatkan penghargaan Science Honorebale Mention. Tim riset beranggotakan dua orang siswa, yaitu Nasywa Azmi Chandrakanti ( Nasywa ) dan Aghist Royyan Rohmanov ( Ranov ).

Pada ajang MCTEA 2020 Brasil dan Genius Olympiad 2021 Amerika tim riset SMA Negeri 1 Sumenep Nasywa dan Ranov mengangkat judul riset Comparison of Resistant Starch and Physicochemical Condition of Fried Rice, Uduk Rice, and Yellow Rice ( Perbandingan Kandungan Pati Resisten dan Kondisi Fisikokimia pada Nasi Goreng, Nasi Uduk, dan Nasi Kuning ). Sebuah riset yang mengangkat tentang kuliner asli Indonesia yang unik, memiliki cita rasa tinggi serta banyak disukai oleh orang Indonesia dan masyarakat luar negeri.

Riset ini dilatarbelakangi oleh rasa penasaran terhadap tingginya kasus obesitas yang terjadi di Indonesia, dimana salah satu penyebabnya adalah karena kebiasaan konsumsi nasi putih. Dalam nasi putih mengandung jenis pati yang mudah dicerna dan dikonversikan menjadi glikogen. Dalam waktu konsumsi yang lama dan terus menerus mengakibatkan terjadi penumpukan glikogen dalam tubuh. Hal ini akan menyebabkan seseorang menderita obesitas jika tidak diimbangi oleh kegiatan atau aktivitas yang cukup. Sedangkan saat ini, tidak semua orang Indonesia memiliki waktu yang cukup untuk berolahraga sebagai akibat dari berbagai kesibukan baik di tempat kerja ataupun kala berada di rumah.

Riset ini memberikan solusi berupa perbaikan cara pengolahan nasi. Ternyata, pati cerna dalam nasi bisa diubah menjadi pati resisten, yaitu pati yang tidak mudah dicerna. Pati ini kemudian akan diserap kedalam tubuh sehingga tidak menumpuk sebagai glikogen yang dapat menyebabkan obesitas. Terdapat dua jenis Pati resisten, yaitu Pati resisten tipe 3 dan Pati resisten tipe 5. Nasywa dan Ranov menjelaskan bahwa riset yang hampir sama telah dilakukan oleh  peneliti asal Sri Lanka telah terlebih dahulu menemukan bahwa Pati resisten tipe 3 dapat ditingkatkan dengan mengolah nasi secara heating-cooling cycle, yaitu cara memasak nasi dengan pemanasan dan pendinginan secara berulang. Sedangkan Pati resisten tipe 5 diperoleh melalui penambahan lipid (molekul alami) pada pengolahan nasi.

Baca juga:  Kritik RKUHP

Ternyata, Indonesia telah lebih dulu menemukan cara pengolahan nasi yang tepat yang bisa meningkatkan Pati resisten pada nasi putih. Pengolahan tersebut terdapat pada nasi kuning, nasi uduk, dan nasi putih. Pada pengolahannya dilakukan penambahan lipid pada proses pengolahannya yang berasal dari minyak pada nasi goreng, dan santan pada nasi uduk dan nasi kuning. Nasi putih yang diolah menjadi nasi goreng, nasi uduk, dan nasi kuning menunjukkan peningkatan Pati resisten tipe 5 yang cukup tinggi dibanding nasi putih tanpa pengolahan tertentu. Nasi kuning, nasi goreng, dan nasi uduk yang dimasak lalu didinginkan secara berulang pada perlakuan baru masak, suhu ruang, dan suhu kulkas mengakibatkan Pati resisten tipe 3 meningkat drastis dibandingkan nasi putih.

Riset bertemakan kuliner yang dilakukan oleh tim riset SMA Negeri 1 Sumenep membuktikan bahwa masyarakat Indonesia telah sejak lama memiliki metode pengolahan bahan nasi yang ternyata dapat meningkatkan Pati resisten. Juga membuktikan metode pengolahan dan bahan tertentu pada nasi dapat meningkatkan kandungan Pati resisten sehingga dapat mengurangi kasus  obesitas di Indonesia.

Keunggulan riset ini yaitu berhasil menemukan bahwa masyarakat Indonesia sejak dulu memiliki metode pengolahan nasi secara tradisional yang ternyata dapat meningkatkan Pati resisten dan menekan atau mengurangi terjadinya obesitas akibat konsumsi nasi putih secara terus – menerus. Riset ini bermanfaat sebagai pengenalan bagi masyarakat dunia dan masyarakat Indonesia sendiri bahwa di Indonesia terdapat jenis nasi tradisional yang mengandung Pati resisten tinggi. Selain itu, nasi kuning maupun nasi uduk memiliki harga jual yang sangat tinggi di negara barat karena rempahnya. Sedangkan di Indonesia, kita bisa membeli dengan harga murah untuk sekedar menikmati nasi yang tinggi pati resisten.

Riset berjudul Comparison of Resistant Starch and Physicochemical Condition of Fried Rice, Uduk Rice, and Yellow Rice ( Perbandingan Kandungan Pati Resisten dan Kondisi Fisikokimia pada Nasi Goreng, Nasi Uduk, dan Nasi Kuning ) dilakukan berbulan-bulan. Riset bertemakan kuliner asal Indonesia yang dilakukan oleh tim riset SMA Negeri 1 Sumenep mencuri perhatian tim juri. Presentasi karya riset dihadapan juri dilakukan secara online, kemudian dilakukan tanya jawab antara juri dengan tim riset SMA Negeri 1 Sumenep secara online pula. Seluruh presentasi dan sesi Tanya jawab menggunakan Bahasa Inggris. Pada akhirnya, Nasywa dan Ranov berjaya di dua ajang kompetisi riset tingkat internasional tersebut.

Keberhasilan tim riset SMA Negeri 1 Sumenep tidak hanya itu saja. Masih banyak kejuaran lain bidang riset yang berhasil dimenangkan baik nasional maupun regional. Diantaranya, juara 2 pada Thamrin Olimpiad Cup (SciPro) 2021, juara 2 RTIC 2021, juara 3 SIRIUS 2020, finalis LKIR LIPI 2020, semi finalis KOPSI 2020, serta finalis LKIR LIPI BRIN 2020, KOPSI 2021. Tentunya masih banyak deretan prestasi lainnya yang tidak dicantumkan satu persatu.

Berbagai prestasi kejuaran riset yang diraih oleh tim riset SMA Negeri Sumenep berhasil mengantarkan siswa dan siswi anggota riset masuk dan diterima di perguruan tinggi bergengsi. Nasywa Azmi Chandrakanti berhasil diterima Universitas Brawijaya Malang jurusan Bioteknologi, Aghist Royyan Rohmanov diterima di jurusan Teknik Sipil Insitut Teknologi Surabaya (ITS), dan Salman Al-Farisi masuk di Sekolah Tinggi Telkom Jakarta. Satu siswa anggota tim riset SMA Negeri 1 Sumenep yang masih duduk di bangku akhir SMA berhasil diterima di Universitas Pertamaina Jakarta dengan beasiswa  sebesar Rp. 75 juta.

Sederet keberhasilan tim riset SMA Negeri 1 Sumenep diperoleh dari kerja keras dan sikap pantang menyerah serta jiwa petarung dari anggota tim riset. Keberhasilan itu tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi siswa dan sekolah. Lebih dari itu, riset yang dibangun dan dikembangkan sebagai karakter unggul sejatinya sebagai persembahan dan kebermanfaatan SMA Negeri 1 Sumenep terhadap kemajuan peradaban umat manusia di bumi, terlebih sebagai kebanggaan dan kebermanfaatan terhadap masyarakat Madura. (*)

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto