maduraindepth.com – Ketua Takmir Masjid Jamik Sumenep, Madura, Jawa Timur Husen Satriawan meminta pihak kepolisian aktif melakukan patroli. Sebab dalam tiga pekan terakhir marak aksi pencurian motor (Curanmor).
Husen Satriawan mengungkapkan, dalam kurun waktu tiga pekan terakhir ada sebanyak empat motor milik jemaah Masjid yang hilang. Kehilangan motor ini terjadi dari bulan Juni – Juli 2019.
Terakhir, lanjut Purnawirawan Kopassus tersebut, kehilangan motor dialami oleh seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang shalat di Masjid Jamik Sumenep. Kejadiannya pada tanggal 15 Juli 2019.
Untuk mengungkap maraknya Curanmor di Masjid Jamik Sumenep ini, Husen mengaku telah menurunkan anggotanya untuk menyelidiki keberadaan motor yang hilang.
“Terus terang saja, kalau hal itu nanti ketangkap oleh anggota saya, saya bunuh dan akan saya bakar, saya tidak akan serahkan ke Polisi,” ucap ketua Takmir Masjid yang juga mantan anggota Kopassus, Husen Satriawan, Rabu (17/7/2019) kemarin.
Seharusnya, lanjut Husen, Polisi sebagai Kamtibmas harus lebih proaktif dalam hal tersebut. “Justru yang malu bukan saya, harusnya Polsek Kota sebagai tetangga kalau ada kehilangan. Perlu dipertanyakan kredibilatasnya, kan begitu?,” ujar mantan prajurit korps baret merah ini.
Padahal, sambung dia, hal tersebut sudah sering dilaporkan oleh pihak korban. Namun sampai sekarang hal itu belum ada upaya dari Polsek setempat.
“Saya pernah minta tolong ke Kapolres, waktu dia itu koordinasi dengan saya, berhubung Polsek berdekatan dengan masjid untuk diproaktifkan, saya bilang begitu, dan bilangnya iya,” ungkapnya.
Sayangnya, lanjut Husen, pihak kepolisian terkesan lamban dalam mengungkap kasus tersebut. Sebab sampai saat ini belum ada perkembangan.
Terpisah, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kota, AKP Widiarti, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan yang terbaik.
“Kita sudah berupaya lho, sampai tidak tidur kita itu kalau malam. Ya mudah-mudah ini cepat terungkap,” singkatnya, Kamis (18/7). (MR/MH)