Manusia Silver yang Tenggelam Belum Ditemukan, Tim Pencari Sisir Hingga Muara Sungai

manusia silver tenggelam
Tim BPBD dan Basarnas pantau lokasi pencarian tenggelamnya manusia silver yang terseret arus sungai di Sampang. (Foto: Alimuddin/MID)

maduraindepth.com – Proses pencarian manusia silver yang tenggelam karena terseret arus sungai dekat jembatan jalan Bahagia Sampang terus dilakukan. Sejumlah instansi seperti, Basarnas Jatim, BPBD, PMI, Tagana, Polri, Polairud, dan TNI hingga kini masih melakukan penyisiran di sepanjang sungai.

Diketahui, korban atas nama Rizal, warga Kecamatan Omben, Sampang, yang berprofesi sebagai manusia silver itu hilang hanyut di sungai pada, Kamis (29/12), sekitar pukul 16.54.

Kepala Pelaksana BPBD Sampang, Asroni mengatakan, proses pencarian terus dilakukan, saat ini pihaknya menerjunkan 4 perahu karet untuk menyisir sungai. Selain itu, pihaknya juga menerjunkan relawan untuk menyisir sungai melalui jalur darat.

“Titik fokus pencarian dilakukan di sekitar TKP korban awal hilang, sampai ke muara ujung selatan,” ujarnya, Jumat (30/12).

Ditanya mengenai perkiraan kondisi manusia silver yang tenggelam di sungai tersebut, dia mengungkapkan bahwa status korban bisa dikatakan meninggal. Sebab, sudah melebihi waktu proses pencarian selama 24 jam.

“Umumnya korban bisa muncul ke permukaan air dalam kurun waktu 24 jam, dan itupun kalau tidak nyangkut. Tapi menurut pengalaman dari teman-teman Basarnas, jika air sungai terlalu dingin, munculnya korban ke permukaan sungai agak lambat,” terangnya.

Menurut dia, proses pemcarian korban sampai saat ini masih terkendala kondisi arus air yang kencang. Hal itu juga diperparah dengan adanya air pasang pada malam hari.

Baca juga:  Korban Kedua Juga Ditemukan, Nelayan Prenduan Yang Tenggelam

Sementara, Novi salah satu tim SAR Basarnas Jawa Timur mengaku, jika mengacu pada SOP pencarian dan pertolongan korban tenggelam, maksimal dilakukan selama tujuh hari. Namun, jika dalam waktu tujuh hari korban tidak ditemukan, maka proses pencarian akan dihentikan sementara waktu.

“Penghentian itu sifatnya sementara, kalau masyarakat sekitar menemukan tanda-tanda atau jasad korban, kami akan buka operasi SAR kembali. Jadi, masyarakat bisa langsung hubungi BPBD sempat,” ucapnya.

Novi juga mengatakan, meski proses pencarian akan dihentikan sementara, tetapi pihaknya tetap akan melakukan pencarian secara berkala. ”Nantinya setelah pencarian intensif selama tujuh hari, pencarian masih akan dilakukan, tetapi tidak intens. Misalnya jika kondisi cuaca baik, kami masih akan turun ke lapangan,” tandasnya. (Alim/AJ)

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto