banner 728x90
Opini  

Makna Sosial-Spiritual di Balik Maulid Nabi di Madura

Muhlis Yazid tentang Maulid Nabi
Muhlis Yazid. (Foto: Dok. MID)

Makna Sosial di Balik Perayaan

Bagi masyarakat, peringatan Maulid memiliki makna sosial yang kuat. Selain sebagai pengingat akan kelahiran Rosululloh SAW, tradisi ini menjadi wadah kebersamaan.

Banyak keluarga menjadikannya kesempatan untuk bersedekah, terutama kepada fakir miskin. Dengan demikian, muludan berfungsi ganda: ritual keagamaan sekaligus instrumen sosial yang memperkuat ikatan antarwarga.

Pertanyaan klasik yang kerap muncul adalah apakah perayaan Maulid Nabi termasuk bid’ah. Dalam definisi fikih, bid’ah adalah amalan yang tidak dilakukan pada masa Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Namun, sejumlah ulama mazhab Syafi’i memberikan pandangan yang lebih luas.

Ibnu Hajar al-Haitami menyatakan bahwa Maulid Nabi termasuk bid’ah hasanah, karena di dalamnya terdapat nilai sedekah, ukhuwah, dan cinta kepada Rosululloh.

Abu Syamah al-Maqdisi, guru Imam Nawawi, menilai bahwa sedekah dan kegembiraan dalam peringatan Maulid adalah amalan baik yang memberi manfaat besar, khususnya bagi kaum miskin.

Al-Hafidz As-Sakhawi menjelaskan bahwa meski tidak dikenal di masa salaf, perayaan ini sudah diterima luas oleh umat Islam dan dilakukan dengan semangat keagamaan yang positif.

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *