Lapangan Gas MDA-MBH Diresmikan, Bupati Sumenep Berharap Ada Jargas di Madura

gas MDA-MBH bupati sumenep jargas madura
Wapres KH Ma'ruf Amin saat meresmikan proyek JTB dan lapangan gas MDA-MBH di Surabaya, Rabu (8/2). (Foto: Badri Stiawan/MID)

maduraindepth.com – Bupati Sumenep Achmad Fauzi berharap pasca peresmian lapangan gas MDA-MBH nantinya akan disusul pembangunan jaringan gas kota (Jargas) di Madura. Hal itu disampaikan usai menghadiri peresmian Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JTB) serta Lapangan Gas MDA-MBH oleh Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin, di Sheraton Hotel and Towers, Surabaya, Rabu (8/2).

“Bersyukur, yang kita tunggu bertahun-tahun akhirnya diresmikan. Ini merupakan fokus kita, agar adanya HCML ke depan SKK Migas berpikir agar ada Jargas, bukan cuma di Sumenep, tapi di Madura,” ucapnya.

Ditanya apakah dengan adanya lapangan gas MDA-MBH akan berpengaruh pada nilai Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi (DBH Migas) yang diterima Kabupaten Sumenep? Dia menyebut ada kemungkinan bertambah. Namun diperkirakan tidak terlalu besar.

“DBH itu tergantung mil nya. Ada 0-4 mili, ada 4-12 mil. Kebetulan, HCML ini di atas 4-12 mil. Jadi menurut saya, (DBH Migas yang akan didapat) tidak sebaik 0-4 mil,” tuturnya.

Kepala daerah Kota Keris ini mengatakan, mengenai keuntungan untuk daerah, ada banyak komponen yang didapatkan. Seperti participating interest (PI) dan corporate social responcibiliy (CSR). Akan tetapi, lanjut dia, Kabupaten Sumenep belum bisa mendapat PI.

“Karena masuk ke aturan yang lama dulu PI itu. Jadi yang kita dapatkan ini CSR, ya DBH juga ada walaupun tidak sebesar yang kita harapkan,” kata Politisi PDIP ini.

Baca juga:  Bawaslu Sampang Jamin Pengawasan Partisipatif yang Aksesibel bagi Penyandang Disabilitas

Dia menambahkan, pasca beroperasinya lapangan gas MDA-MBH, diharapkan HCML bisa memperhatikan lingkungan sosial masyarakat di Kabupaten Sumenep. “Ada CSR yang memang formal yang itu atas seizin dari SKK Migas. Ada juga yang non formal, nah yang non formal itu harus lebih dibuka ruangnya antara Husky (HCML) dengan masyarakat,” ujarnya.

“Husky ini akan seksi di Jawa Timur. Satu-satunya sumur gas mungkin nantinya yang terbesar di Jawa Timur dan Sumenep bisa menyumbang sampai 40 persen lebih,” tukasnya.

Perlu diketahui, nilai investasi MDA-MBH mencapai US$ 0,3 miliar dengan kapasitas produksi 175/120 (Sales) MMSCFD. Dari lapangan gas tersebut diperkirakan bisa menyumbang penerimaan negara sebesar US$ 1,2 miliar. (*)

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto