Kronologi dan Motif Puluhan Pelajar Nyaris Terlibat Tawuran di Sampang

kronologi tawuran pelajar sampang
Kabag OPS Polres Sampang, AKP Sujono saat menunjukkan barang bukti berupa gulungan sarung untuk dijadikan senjata oleh pelajar saat hendak tawuran. (Foto: Alimuddin/MID)

maduraindepth.com – Polres Sampang ungkap kronologi dan motif puluhan pelajar yang nyaris tawuran di sekitar Gor Tennis Indoor Sampang, sekitar pukul 01.30, Selasa (11/4) dini hari. Petugas kepolisian yang terdiri dari Tim Madani dan Tim Panther Polres Sampang yang saat itu tengah berpatroli langsung mengamankan para pelajar tersebut.

Kabag OPS Polres Sampang, AKP Sujono mengatakan, kronologi aksi para pelajar yang hendak tawuran itu terjadi di jalan raya, Senin (10/4) malam sekitar pukul 10.30. Kemudian Tim Madani dan Panther mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Sesampainya di lokasi, para pelajar itu melarikan diri dari kejaran petugas.

“Saat itu tidak sengaja ada salah satu pelaku membawa motor ber knalpot brong, setalah ditangkap pelajar itu mengaku terlibat dalam tawuran itu,” ucapnya, Selasa (12/4).

Setelah itu, petugas langsung mengamankan motor dan sejumlah pelajar ke Mapolres setempat. Polisi kemudian lanjut patroli sekitar pukul 01.30 dengan menyisir sekitar wilayah Gor Tennis Sampang.

“Petugas melihat sekelompok pelajar masuk ke gank jalan Aji Gunung I, tepatnya belakang GOR Tennis Indoor Sampang. Ternyata di sana ada perkelahian anak muda. Setelah semua diamankan, ternyata pelajar itu yang tawuran pertama melarikan diri, karena ada video yang kami dapat dari tawuran sebelumnya,” kata Sujono.

Baca juga:  Komisioner KPU Jatim Berharap Muskercab NU Sampang Hasilkan Program yang Konkret

Dia mengungkapkan, ketika diinterogasi oleh petugas, para pelajar itu mengaku membuat perjanjian lagi untuk lanjut berkelahi di lokasi lain. Tanpa pikir panjang, petugas langsung mengamankan para pelajar itu.

“Kami amankan puluhan pelajar itu supaya mengakui kesalahannya dan tidak mengulangi lagi perbuatan yang merugikan itu, untuk langkah selanjutnya kami panggil orang tuanya untuk minta maaf dan tidak mengulangi lagi,” ucapnya.

Dilaporkan, pelajar yang terlibat tawuran itu tidak ditemukan ada yang menggunakan senjata tajam (sajam). Hanya saja para pelaku menggunakan sarung yang digulung untuk menyerang satu sama lain. “Tidak ada yang pegang sajam, hanya menggunakan sarung dan aksi jotos pakai tangan langsung,” ujarnya.

Saat ditanya soal motif tawuran itu, pihaknya menyebut perselisihan berawal dari konten berisi tawuran yang ada media sosial Tiktok. Kemudian, oleh pelaku dipraktekkan untuk membuat konten juga.

“Apapun alasannya kalau tawuran seperti itu tetap membawakan dan melanggar aturan, apalagi pelanggaran itu termasuk pidana, terus karena bisa ditoleransi kami lakukan pembinaan,” jelasnya.

Sujono menambahkan, para pelajar tingkat SMA itu telah meminta maaf, baik kepada orang tua maupun pihak kepolisian dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi. Pihaknya mengaku khawatir jika tawuran itu dibiarkan, sekalipun alasannya hanya memakai tangan kosong dan sebatas sarung yang dijadikan senjata.

Baca juga:  Ini Alasan Pelaku Hoaks Bupati Ditangguhkan Penahanannya

Sebab ke depan bisa saja aksi tawuran pelajar di Sampang akan lebih besar lagi dengan menggunakan sajam untuk saling balas dendam. “Kami tetap amankan, supaya mereka jerah dan tidak melakukan perbuatan serupa, tetapi tidak dipidanakan karena statusnya melanggar. Saat ini para pelajar itu sudah pulang ke rumahnya, dijemput orang tua masing-masing,” pungkasnya. (Alim/*)

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto