maduraindepth.com – Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Sampang, Mohammad Farok mengatakan, persepakbolaan di Kota Bahari pernah menjadi barometer persepakbolaan di Pulau Madura. Karena itu, di periode kepemimpinannya, dia menginginkan kejayaan persepakbolaan di Sampang harus direbut kembali.
Untuk mencapainya, ada beberapa hal yang kemudian harus dibenahi. Diantaranya, membenahi perangkat pertandingan dan sarana sepak bola.
Hal itu kemudian dimasukkan dalam rencana kerja Askab PSSI Sampang tahun ini. Diungkapkan, dalam satu tahun ini Askab PSSI Sampang fokus pada pembinaan mulai dari U-10 sampai U-15.
“Karena memang tanpa pembinaan yang berjenjang, kita tidak mungkin melahirkan pesepak bola yang handal,” ucapnya, Selasa (3/3/2020) kemarin.
Selain itu, dia juga menargetkan Sampang memiliki pelatih berlisensi Asian Football Confederation (AFC) untuk mengikuti Liga 3. Menurutnya, selama ini Sampang hanya memiliki pelatih berlisensi nasional. Sedangkan persyaratan untuk menjadi pelatih kepala sepak bola Liga 3 harus memiliki minimal lisensi C AFC.
Farok melanjutkan, untuk mengembalikan kejayaan persepakbolaan di Kabupaten Sampang, pihaknya juga butuh dukungan dari pemerintah setempat dan pemerhati sepak bola. “Karena untuk mengembangkan persepakbolaan juga membutuhkan dana yang luar biasa,” ujarnya.
Diakuinya, Kabupaten Sampang hingga saat ini masih belum memiliki stadion sepak bola. Karena itu, dia berharap Pemerintah Kabupaten Sampang juga mempercepat realisasi pembangunan stadion.
“Askab berharap bisa menelurkan pesepak bola handal. Sebenarnya skill atlet muda pesepak bola di Sampang tidak kalah dengan yang di luar Sampang. Buktinya ada pesepak bola Sampang yang bermain di Liga profesional,” ujarnya. (MH)