Kerapan Sapi di Sumenep Gaduh, Peserta Protes Panitia

Kerapan Sapi Madura
Peserta kerapan sapi sedang memprotes panitia. (Foto: MR/MI)

maduraindepth.com – Kerapan sapi memperebutkan piala Presiden RI di Kabupaten Sumenep berlangsung gaduh. Pasalnya peserta kerapan memprotes panitia.

Peserta menuding, persiapan lomba kerapan sapi tersebut tidak matang sehingga waktunya molor. Kemudian peserta juga mengkritisi panitia tentang aturan jenis sapi yang harus diikutkan lomba.

Akibatnya, karena aturan tersebut ada sapi-sapi yang tidak diperkenankan ikut lomba. Sementara peserta bersikukuh bisa ikut dalam lomba tingkat kabupaten itu.

“Ya ini kan jadi molor waktunya, sedangkan masih banyak peserta dan sapi lain menunggu sapi segara dilombakan. Waktunya kan jadi terbuang, panitia juga tidak tegas dalam memberikan aturan itu,” terang salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya, Ahad (15/9).

Bahkan, sejumlah peserta kerapan adu mulut dengan panitia paguyuban. Mereka cekcok lantaran banyaknya sapi yang di lombakan berasal dari luar Kabupaten Sumenep.

Atas kejadian itu, lomba kerapan sapi yang dicanangkan untuk mendapatkan tiket menuju piala presiden mendatang itu molor. Lomba tak kunjung dimulai.

Sementara itu, dijelaskan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Kadisbudparpora), Carto, bahwa sudah ada satu peserta yang menerima diskualifikasi akibat memakai sapi luar Sumenep.

“Iya ada infonya satu peserta sudah didiskualifikasi. Nah jadi kan sebenarnya sudah ditegaskan saat lomba tingkat kawedan, bahwa di tingkat Kabupaten harus sapi lokal asli Sumenep. Di lain itu tentu tidak boleh, tegas kami perihal ini,” ujarnya usai pembukaan lomba kerapan sapi di depan awak media, Ahad (15/9).

Baca juga:  Polisi Ringkus Komplotan Begal yang Rampas Motor Mahasiswa di Bangkalan

Hingga berita ini tayang, panitia paguyuban kerapan sapi tingkat Kabupaten ini belum bisa dikonfirmasi oleh awak media.

Sementara kondisi saat ini, lomba kerapan sapi diberhentikan sementara. Sebab banyak protes dari peserta terhadap panitia tak kunjung selesai. (MR/MH)

Respon (1)

  1. Itu tingkat Kabupaten, bukan Gubeng (Kresidenan). Paragraf pertama salah. Tingkat Kabupaten kom merebut Piala Presiden. Hadeh…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *