maduraindepth.com – Target pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata di Kabupaten Sumenep tahun ini sebesar Rp 840 juta. Demi mencapai target tersebut, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep terus mengoptimalkan upaya pencapaian terhadap target yang ditetapkan.
Kepala Disbudporapar Sumenep, Moh Iksan mengungkapkan, sumber PAD sektor pariwisata yang cukup besar berasal dari retribusi Pantai Lombang dan Slopeng. Sebab, dua destinasi wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tersebut, selalu ramai pengunjung.
Terutama, pada momen tertentu. Seperti waktu libur lebaran Idul Fitri, Idul Adha dan perayaan tahun baru. Selain itu, Pemkab Sumenep juga kerap menyelenggarakan kegiatan kalender event di dua destinasi wisata itu. Sehingga, wisatawan semakin tertarik untuk berkunjung.
“Sebagian retribusi sudah masuk ke kas daerah (Kasda). Termasuk PAD dari hasil retribusi yang dihasilkan selama libur lebaran (Idul Fitri, Red) kemarin,” ungkapnya.
Iksan menyebutkan, pengelolaan destinasi wisata Pantai Lombang dan Slopeng selama libur lebaran Idul Fitri, dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Kontrak kerjasama tersebut berlangsung selama 11 hari. Terhitung mulai tanggal 10-21 April 2024.
“Untuk yang Pantai Lombang, selama 11 hari itu mendapatkan retribusi sebesar Rp 100 juta,” sebutnya.
Sebenarnya, kata Iksan, target PAD dari hasil retribusi Pantai Lombang selama libur lebaran, pada awalnya sebesar Rp 94 juta. Tetapi, setelah menggelar rapat bersama dengan pihak ketiga, maka nilai kontrak yang ditetapkan naik menjadi Rp 100 juta.
Sedangkan, target PAD dari hasil retribusi Pantai Slopeng selama libur lebaran yaitu sebesar Rp 75 juta. Namun, berdasar nilai kontrak kerja sama dengan pihak ketiga, ditetapkan menjadi sebesa Rp 80 juta. Meskipun kondisi cuaca selama libur lebarang kurang baik alias sering hujan, tetapi nilai kontrak yang sudah disepakati berhasil tercapai penuh.
“Semua PAD sudah masuk ke kasda. Mulai dari retribusi Pantai Lombang sebesar Rp 100 juta dan retribusi Pantai Slopeng sebesar Rp 80 juta,” jelasnya.
Selain itu, selama libur lebaran Idul Fitri 2024, destinasi wisata Museum Keraton Sumenep juga ramai dikunjungi wisatawan. Hanya, tidak sepadat pengunjung Pantai Slopeng dan Lombang. Kebetulan, untuk pengelolaan wisata Museum Keraton Sumenep tidak dikerjasamakan dengan pihak ketiga.
“Selama 11 hari yang sama, perolehan retribusi Museum Keraton Sumenep mencapai sebesar Rp 37 juta,” katanya.
Sementara itu, total perolehan PAD sektor pariwisata yang terkumpul mulai awal Januari 2024 hingga sekarang, sudah mencapai sebesar Rp 312 juta. Tentu, hal itu masih membutuhkan kerja keras yang maksimal agar bisa mencapai total target PAD sebesar Rp 840 juta dalam satu tahun.
“Kami masih memiliki kesempatan untuk mengejar target tersebut. Kami optimis bisa mencapai secara penuh sampai akhir tahun nanti,” pungkasnya. (bus/*)