Ini Yang Diajukan Bupati Baddrut Tamam Saat Bertemu Menteri PUPR Basuki

Bupati Pamekasan dan Menteri PUPR Basuki
Bupati Baddrut Tamam Bertemu Menteri PUPR Baduki Hadimuljono. (FOTO: Pemkab Pamekasan for MiD)

maduraindepth.com – Bupati Pamekasan, Madura, Baddrut Tamam berkunjung ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Ia menyebut kunjungannya itu guna memperjuangkan upaya peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Saat bertemu Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Bupati Baddrut Tamam mengajukan pembangunan pasar tradisional yang ada di Kecamatan Waru. Rencana itu, muncul seiring dengan pembangunan pasar Kolpajung yang sedang berlangsung dengan konsep green building dan berstatus Standar Nasional Indonesia (SNI) serta menjadi pasar induk.

banner auto

“Pasar Kolpajung perlu didukung untuk lancar dan sukses dalam pembangunan. Kami sedang berjuang untuk pasar tradisional Waru dan pasar yang lain,” ujar Mas Tamam, sapaan karib Bupati Pamekasan, Selasa (20/6).

Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, mengajak seluruh elemen masyarakat supaya mendukung pembangunan pasar Kolpajung berjalan sesuai target dan rencana pemerintah daerah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Pamekasan.

“Termasuk pula sukses dalam pengajuan pembangunan pasar Waru. Mohon doa dan dukungannya untuk kesuksesan pembangunan pasar,” imbuhnya.

Pada upaya pembangunan pasar Kolpajung dan menjadi pasar induk di Kabupaten Pamekasan, pihaknya menyebut beberapa kali tertunda akibat pandemi Covid-19. Namun, perjuangan agar pasar tetap dibangun tercapai pada tahun 2023 usai mendapatkan dana dari Kementerian PUPR sebesar Rp 81 miliar.

Menurutnya, pasar Kolpajung sempat mengalami kebakaran tahun 2015. “Setelah saya dilantik sebagai Bupati pada 2018, tahun 2019 kami langsung melaporkan terhadap Kementerian Perdagangan, bahwa ada beberapa yang perlu dibangun, termasuk pasar Kolpajung,” terangnya.

Baca juga:  Empat Kawasan Perumahan di Bangkalan Lockdown Lokal

Mas Taman mengakui, upaya pembangunan pasar Kolpajung sempat tertunda. Rencana anggaran mengalami kendala pada masa pandemi Covid-19 dan terjadi refocusing anggaran dari tingkat daerah, provinsi maupun pusat pada 2020-2021 lalu.

Walaupun mengalami kendala, pihaknya tetap menyambung komunikasi dengan Kementerian PUPR RI demi tujuan membangun daerah. Harapannya bisa memiliki pasar yang representatif, moderen, bersih, dan menjadi pusat perekonomian masyarakat Pamekasan.

Bahkan pasar kebanggaan masyarakat Pamekasan yang melibatkan 1.213 pedagang itu, segera dilaksanakan dengan lancar sampai sukses. “Jika pembangunan selesai pada tahun 2024, maka menjadi pasar tradisional yang memakmurkan semua kalangan,” tegasnya.(Rafi/MH)

banner auto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *