Ini Motif Pengeroyokan Santri di Bangkalan Hingga Meregang Nyawa

Pengeroyokan santri bangkalan
Ilustrasi pengeroyokan. (IST)

maduraindepth.com – Kasus pengeroyokan yang mengakibatkan santri di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Bangkalan meregang nyawa terus bergulir. Dugaan sementara, korban berinisial BT, 16, warga Desa Buluk, Kecamatan Klampis, Bangkalan dikeroyok seniornya dikarenakan dituduh mencuri uang.

Perlu diketahui, pengeroyok kakak tingkat kepada salah satu santri itu terjadi sekitar pukul 22.00, Selasa (7/3) kemarin di salah satu Ponpes yang ada di Kecamatan Geger, Bangkalan. Penganiayaan itu terjadi di salah satu kamar asrama pondok.

banner auto

Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya menyampaikan, pemicu tindakan pengeroyokan berawal dari upaya klarifikasi dari para santri kepada BT terkait tuduhan pencurian tersebut. Namun, korban tidak mengakui.

“Dugaan awal korban dituduh mencuri uang sebesar Rp. 400.000 milik sesama santri. Namun pada saat diminta klarifikasi ke pimpinan pondok, korban tidak mengakuinya,” tuturnya, Kamis (9/3).

Menurut dia, sebelum dibawa ke pimpinan pesantren, korban sudah mengakui perbuatannya di hadapan para seniornya. Namun, jawaban yang dilontarkan korban berbeda ketika menghadap pimpinan pesantren.

“Atas dugaan pencurian itu, pelaku merasa emosi dan dongkol hingga melakukan pemukulan,” ujarnya.

Sebagai tambahan informasi, BT merupakan siswa kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Ponpes yang berlokasi di Desa Campor, Kecamatan Geger, Bangkalan. Hingga saat ini pemeriksaan terus dilakukan oleh Polres Bangkalan kepada 15 orang saksi. Namun, belum ada penetapan tersangka. (RM/*)

Baca juga:  Jaga Netralitas, Polres Bangkalan Gelar Sosialisasi Cegah Pelanggaran Pemilu 2024

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto