Imbas BBM Naik, Tarif Angkutan Umum Alami Lonjakan Harga

Akui Pengguna Jasa Kian Sepi

Tarif angkutan umum
Salah satu bus saat berada di Terminal Trunojoyo, Sampang, Rabu (28/9). (Foto: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Tarif angkutan umum mengalami lonjakan harga. Lonjakan itu terjadi akibat naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Diketahui, saat ini tarif angkutan umum berdasarkan hitungan jarak per kilometernya sudah berubah, mulai Rp 300 hingga Rp 500.

banner auto

Sebelumnya, tarifnya dikisaran Rp 194 per kilometer. Hal itu diungkap Kasi Lalulintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang Khotibul Umam, Rabu (28/9).

Menurut dia, kenaikan ongkos angkutan umum tidak hanya terjadi pada jenis Angkutan Dalam Kota (ADK) saja. Tetapi juga terjadi pada angkutan Antar Kota Lingkup Madura (AKLM), Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

“Kalau yang kami pantau di terminal Trunojoyo Sampang, ongkos angkutan naik setelah harga BBM melonjak,” ucapnya saat dikonfirmasi.

Dijelaskan, kenaikan tarif ADK pada Mobil Penumpang Umum (MPU) seperti arah Kecamatan Sampang ke Ketapang tarif awalnya Rp 15 ribu. Kini, naik hingga Rp 20 ribu.

“Kalau dalam Kota naiknya hanya Rp 5 ribu,” terang Umam.

Sedangkan untuk AKLM, lanjut dia, rute Sampang ke Pamekasan sebelumnya Rp 7 ribu naik menjadi Rp 10 ribu.

Kemudian rute Kabupaten Sampang ke Sumenep tarif lama Rp 25 ribu, naik menjadi Rp 30 ribu. Rute Sampang ke Bangkalan tarif awal Rp 10 ribu, naik menjadi Rp 15 ribu.

Baca juga:  Bawaslu Sampang Launching Gakkumdu Untuk Cegah Pelanggaran Pemilu 2024

“Kalau tarif antara kota di Madura rata-rata naiknya kisaran Rp 5 ribuan,” katanya.

Selain itu, untuk AKDP rute Sampang ke Surabaya tarif lama Rp 40 ribu, sedangkan tarif baru Rp 45 ribu. Sampang ke Bondowoso, tarif lama Rp 93 ribu naik menjadi Rp 116 ribu.

Kemudian rute Sampang ke Banyuwangi, tarif lama Rp 116 ribu dan tarif barunya Rp140 ribu.

Namun pada tarif AKAP, pihaknya hanya tahu dari Sampang ke Jakarta yakni tarif lamanya Rp 330 ribu, sedangkan tarif barunya Rp 350 ribu.

“Semua naik, tapi kalau antar provinsi lainnya saya belum paham tarif yang berlaku,” singkat Umam.

Sementara itu, salah satu Kondektur Bus AKAS, Rudi mengatakan, semenjak harga BBM naik penumpang bus jadi sepi. “Biasanya penumpang ramai, kalau full bisa 59 kursi. Tetapi saat ini tidak sampai 10 penumpang akibat kenaikan BBM,” ungkapnya. (Alim/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto