maduraindepth.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim penghujan di Madura berlangsung mulai Desember, Januari dan Februari. Meski sekarang intensitas hujan menurun, curah hujan masih akan berlanjut.
“Periode musim penghujan masih berlangsung di beberapa daerah di Madura pada Februari, tetapi intensitasnya akan lebih rendah,” ujar Muhammad Rizaldi, Staf On Duty BMKG, dalam wawancara telepon pada Selasa (25/2), yang pernyataannya telah diverifikasi oleh Koordinator Staf Meteorologi Radibyo Trihastyo.
BMKG menyebut sebagian besar wilayah Madura aman dari banjir, meskipun ada beberapa daerah dengan risiko rendah. Namun, ada potensi angin puting beliung menjelang musim peralihan (pancaroba).
Hujan berdampak pada ekonomi masyarakat kecil. Basyir, pedagang kaki lima di Alun-alun Trunojoyo Sampang, mengeluhkan sepinya pembeli.
“Mau ramai gimana, baru buka sudah hujan,” katanya.
Hal serupa dialami Ahmad, petugas parkir di Alun-alun Wijaya Kusuma. “Sepi, Mas, apalagi kalau hujannya malam Minggu, melas rasanya,” ujarnya.
Sebaliknya, Adim, penjual gorengan di Jalan Wahid Hasyim, justru mendapat keuntungan. “Alhamdulillah, dagangan laris manis. Hujan membawa berkah,” katanya.
Slamet, warga Jalan Melati Sampang yang rawan banjir, berharap hujan kali ini tidak menimbulkan genangan besar.
“Mudah-mudahan nggak sampai banjir tahun ini,” harapnya.
BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada dan memperbarui informasi cuaca melalui website stamet-trunojoyo.bmkg.go.id, atau WhatsApp di nomor 0821-4172-6630. (Pur/MH)
