HCML Konsisten Lakukan Monitoring dan Perawatan Fasilitas Sumur Gas

Sumur migas hcml
Tim Produksi HCML Erfan Yuliyanto menunjukkan miniatur Kapal FPSO Karapan Armada Sterling 3 yang beroperasi di perairan Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang, Kamis (4/9). (Foto: MID)

maduraindepth.com – Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) menjadi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) produsen gas terbesar di Jawa Timur (Jatim). Capaian tersebut, terus dipertahankan dengan mengoptimalkan kinerja serta merawat sumur HCML yang terdapat di Lapangan Blok Madura Strait.

Manager Regional Office dan Relations HCML Hamim Tohari mengungkapkan, sebagai upaya menjaga keoptimalan sumur di Lapangan Blok Madura Strait, pihaknya terus melakukan monitoring secara rutin. Sekaligus, juga dilakukan perbaikan terhadap fasilitas produksi di sumur tersebut secara berkala.

“Semua itu untuk memastikan bahwa produktivitas bisa berlangsung tepat waktu,” ungkapnya, Kamis (4/9).

Menurut dia, untuk mewujudkan optimalisasi produksi tersebut, diperlukan sinergi dan kolaborasi antar pihak. Terutama, yaitu dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) serta penyedia jasa.

“Sehingga, bisa terus mendapatkan jasa perbaikan dan monitoring terhadap fasilitas yang ada dan produktivitas bisa terlaksana tepat waktu,” ujarnya.

Kata Hamim, fasilitas yang terawat dengan baik, tentunya memberikan dampak positif terhadap optimalisasi proses produksi. Dengan begitu, maka produk yang diinginkan dipastikan sesuai dengan target.

Sedangkan, untuk mempertahankan posisi HCML sebagai produsen gas terbesar di Jawa Timur, upaya yang dilakukan bukan sekadar merawat fasilitas yang sudah ada. Di samping itu, KKKS tersebut juga memiliki rencana panjang ke depan. Salah satunya, yang berkaitan dengan penambahan sumur baru.

Baca juga:  Sukses Gelar Festival Pesisir 1, HCML Gelar Festival Pesisir 2

Rencana penambahan sumur itu, akan dilaksanakan paling cepat yaitu pada akhir tahun 2025 sampai awal 2026. Namun, sebelum mengambil langkah lebih jauh, HCML masih melakukan kajian lebih lanjut secara mendalam. Sehingga, potensi dan dampaknya dapat diperhitungkan dengan matang.

“Kalau rencana sudah ada (penambahan sumur migas, Red). Mungkin tahun 2025 akhir atau 2026 awal. Tetapi, itu tergantung beberapa hal, terutama persetujuan dari stakeholder pemegang saham dan SKK Migas,” pungkasnya. (bus/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *