Ditinggal Orang Tua, Siswa SD Ini Tetap Lanjutkan Pendidikan. Pemkab Pamekasan Siapkan Beasiswa

Ayu pelajar SD Pamekasan
Ayu, pelajar SD didampingi neneknya saat dikunjungi Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini, di Dusun Kalijati, Desa Samiran, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Rabu (3/2).

maduraindepth.com – Ayu Dian Saputri, pelajar Sekolah Dasar (SD) asal Dusun Kalijati, Desa Samiran, Kecamatan Proppo, Pamekasan ditinggal orang tuanya sejak kecil. Kini, siswa kelas II itu tinggal bersama sang nenek yang sudah lanjut usia (lansia).

Gadis kecil ini ditinggal ibunya merantau saat masih berusia 14 bulan. Sedangkan sang ayah meninggal sejak gadis yang akrab disapa Ayu itu masih berusia sekitar 16 bulan. Meski demikian, Ayu tetap semangat bersekolah.

banner auto

Kondisi tersebut memantik perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Akhmad Zaini mengunjungi langsung rumah Ayu, Rabu (3/2).

“Kunjungan ini dalam rangka memastikan pelajar atas nama Ayu yang duduk di bangku kelas 2 SD harus tetap melanjutkan pendidikannya,” ujar Zaini.

Ayu, lanjut dia, saat ini tinggal bersama neneknya. Di sisi lain, kondisi penglihatan sang nenek memprihatinkan. Zaini mengatakan, pihaknya baru mengetahui adanya pelajar dengan kondisi demikian setelah menerima informasi dari masyarakat.

Pihaknya mengaku mendapat kabar jika terdapat siswa yang memiliki persoalan hidup cukup berat. Baik di bidang ekonomi maupun dalam kehidupan sehari-hari. “Kehidupan Ayu bersama neneknya tergantung dengan pertolongan sepupu dari ayahnya,” kata Zaini.

Ayu yang kini menginjak usia 8 tahun itu terus didukung termasuk oleh pemerintah daerah agar terus melanjutkan pendidikannya. Zaini menuturkan, Pemkab Pamekasan memiliki program prioritas di bidang pendidikan yang disebut beasiswa santri dan beasiswa pelajar (prestasi).

Baca juga:  Awasi Pemilu 2019, Bawaslu Sampang Gandeng Insan Pers

“Kami harapkan anak ini bisa melanjutkan pendidikan minimal hingga jenjang SMA. Kami akan tanggung biaya sekolahnya dengan memberikan beasiswa santri,” paparnya.

Diterangkan, sebelumnya ada dua lembaga yang meminta Ayu agar menempuh pendidikan di pondok pesantren. Akan tetapi, nenek dari anak tersebut belum mengizinkan untuk mondok. Sebab, berkaitan dengan usianya yang masih terlalu dini.

Kendati demikian, Zaini berharap usai lulus SD, Ayu bisa melanjutkan pendidikannya ke pesantren. “Setelah lulus SD kami akan meminta untuk mondok. Sudah ada dua Pesantren yang siap menerima Ayu kapan saja,” tutupnya. (RUK/BAD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto