Cerita Haru Gita, Paskibraka asal SMAN 3 Pamekasan yang Bertugas Membawa Baki

Pada Upacara HUT ke 78 RI di Pendopo Ronggosukowati

gita pembawa baki upacara hut ri pamekasan
Paskibraka pembawa baki pada upacara HUT ke 78 RI di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, Dewi Anggita Putri Syafira. (Foto : Rafi/MiD)

maduraindepth.com – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) memiliki kesan tersendiri pada momentum upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 78 Republik Indonesia (RI) di depan Pendopo Ronggosukowati, Pamekasan. Anggota Paskibraka pada upacara HUT ke 78 RI di Pamekasan, Dewi Anggita Putri Syafira mengaku haru dan senang saat menjalankan tugas sebagai pembawa baki, sang saka merah putih.

Perasaan itu bangga itu lantaran bisa menjadi Paskibraka yang bertugas membawa baki dan berhadapan langsung para pejabat tinggi, terutama Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan pada saat upacara HUT ke 78 RI. Siswi yang masih duduk di bangku kelas XII Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 itu, sukses melaksanakan tugas istimewa.

Remaja yang akrab disapa Gita itu menjadi perhatian seluruh pasang mata yang ikut menyaksikan upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. “Saya sangat bangga, terpilih menjadi pembawa baki pada moment kemerdekaan upacara HUT RI. Saya juga merasa deg-degan karena berhadapan langsung dengan Bupati Pamekasan,” katanya, Jumat (18/8).

Gita, putri dari Pasangan Suami Istri (Pasutri) Mohammad Masduki dan Siti Rahmah, asal Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, itu menyampaikan, menjadi pembawa baki perlu melalui tahap seleksi yang cukup ketat. “Akhirnya, saya ditunjuk sebagai pembawa baki pengibaran bendera merah putih dan dua orang lainnya ditunjuk untuk upacara penurunan bendera,” jelasnya.

Baca juga:  Tembus MHQ Tingkat ASEAN, KH Ahmad Fauzi Sebut Berkah Ulama Terdahulu

Seusai menjalankan tugas, dia lanjut mengajak seluruh anggota Paskibraka pada upacara HUT ke 78 RI tetap semangat. Demi menjadi penerus bangsa yang memiliki kontribusi besar dan menanam rasa cinta untuk negara.

Persiapan menjadi pembawa baki bendera merah putih, Gita tidak dapat melupakan setiap menjalani latihan bersama seluruh anggota Paskibraka yang dilaksanakan selama 17 hari di Pendopo Kabupaten Pamekasan. “Rasa yang paling susah, tentu mental kami harus kuat. Sebab, semua hal butuh mental dan perlu semangat tinggi untuk berada di posisi yang diinginkan oleh semua siswa di Pamekasan,” ucapnya. (Rafi/*)

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto