maduraindepth.com – Komunitas Aquatic and Environmental Prodi Manajemen Sumber daya Air (CAER) Univeritas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan kegiatan brand audit, Selasa (23/3). Kegiatan itu berupa inventarisasi jenis sampah yang ada di pesisir Desa/Kecamatan Kamal, Bangkalan.
Koordinator CAER UTM Angwildi menyebut, dari hasil brand audit yang dilakukan timnya menemukan sampah sachet personal care. Antara lain sampang sisa perawatan pribadi seperti bungkus sabun, sampho, deterjen pencuci pakaian, pewangi, pelembut dan odol cukup mendominasi.
“Selain tas kresek, botol plastik minuman, popok dan sampah plastik bungkus makanan minuman,” ungkapnya, Jumat (26/3).
Mahasiswa semester 6 itu memaparkan, tujuan brand audit tersebut untuk mengetahui jenis sampah plastik dan merk-merk bungkus plastik yang paling banyak tercecer di lingkungan Pesisir Kamal.
“Selanjutnya, setelah diketahui merk yang mendominasi kita akan menyurati pihak produsen untuk ikut bertanggungjawab mengolah sampah yang tercecer di Pesisir Kamal,” papar Angwildi.
“Kami menghimbau agar masyarakat juga mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, mari kita stop memakai plastik,” imbuhnya.
Sementara itu, Peneliti Senior Ecological Observation and Wetlands Conservation (ecoton) Daru Setyorini meminta Pemkab Bangkalan bertanggungjawab untuk menyediakan sarana Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS 3R) di desa-desa sepanjang pesisir. Terutama di Desa Kamal yang menjadikan pantai sebagai tempat sampah.
“Dengan temuan CAER, ecoton meminta Pemkab agar tidak abai pada problem sampah plastik. Kami mengusulkan adanya Perda pelarangan atau penggunaan plastik sekali pakai seperti tas kresek, sedotan, sachet, botol air minum mineral sekali pakai, styrofoam dan popok,” pungkasnya. (BAD)