Bangkalan Sering Banjir, Legislatif Minta PUPR Fokus Perbaikan Drainase

Bangkalan Sering Banjir
Musawwir, anggota Fraksi Golongan Karya DPRD Bangkalan. (FOTO: SA/MI)

maduraindepth.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan meminta Pemerintah agar memfokuskan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021. Salah satunya untuk normalisasi drainase di wilayah kota Bangkalan.

Hal itu disampaikan oleh Komisi C DPRD Bangkalan, Musawwir. Dia mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan khususnya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera menyelesaikan normalisasi drainase.

banner auto

Pasalnya setiap musim penghujan di wilayah perkotaan selalu mengalami banjir ataupun tergenang air, mulai dari sejumlah jalan protokol hingga ke pemukiman warga di berbagai titik. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar Dinas PUPR segera menyelesaikan normalisasi drainase yang akan direncanakan.

“Banjir yang terjadi di kota Bangkalan dikarenakan drainase yang ada tidak terintegrasi satu sama lain, sehingga air tidak lancar mengalir, terhalang dan akhirnya terjadi banjir. Saya minta kepada dinas terkait agar pekerjaan yang semacam itu jangan sampai terulang kembali,” ujarnya, Rabu (19/11).

Dijelaskan pula, bahwa untuk anggaran tersebut hanya sebesar satu milliar rupiah. Musawwir sangat menyayangkan bahwa anggaran sebesar itu sangatlah kurang untuk melakukan normalisasi drainase di Bangkalan. Karena itu pihaknya mendorong perbaikan drainase tersebut dengan menambah anggaran infrastruktur dalam APBD 2021

“Perlu dilakukan penambahan anggaran yang nantinya akan kami alihkan dari anggaran yang tidak begitu urgen untuk ditambahkan ke drainase perkotaan. Kita konsen terhadap hal ini, makanya kami dorong ada anggaran tambahan di APBD 2021,” tegasnya.

Baca juga:  Ketua DPRD Bangkalan Himbau Warung Makan Tak Buka Siang Hari

Dia berharap, dengan anggaran satu milliar, semua harus direncanakan dengan matang. Sehingga terlaksana dengan baik.

“Saya harap nantinya pihak ketiga tahun depan, jangan asal-asalan, harus dipilih, sudah anggaran kurang memadai pelaksanaannya hanya amburadul,” tutupnya. (SA/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto