maduraindepth.com – Angka pengangguran di Bangkalan menjadi yang tertinggi di Madura. Meski demikian, pada tahun 2022, angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan 2021 lalu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bangkalan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2022 yaitu 8,05 persen.
Kepala BPS Bangkalan, Moch Sonhaji menyampaikan, penurunan angka pengangguran tersebut merupakan data TPT pada penduduk umur 15 tahun ke atas, berdasarkan hasil survei Februari sampai Agustus 2022. Diterangkan, sebelumnya TPT Bangkalan 2021 berada diangka 8,07.
“Meskipun penurunannya hanya 0,02 persen ini merupakan kabar gembira,” tuturnya kepada maduraindepth.com, Rabu (21/12).
Sonhaji menjelaskan, Bangkalan memiliki presentase angka pengangguran tertinggi di Madura. Dia memaparkan, angka TPT di Sampang 3,11 persen, Pamekasan 1,40 persen dan Sumenep 1,36 persen. Menurut dia, tingginya angka pengangguran di Kota Dzikir dan Shalawat dikarenakan menjadi tempat rujukan pekerja luar daerah dalam mencari pekerjaan.
“Bangkalan lebih tinggi itu biasa. Karena Bangkalan dekat dengan kota Surabaya, jadi biasanya menjadi kota rujukan ketika orang mencari kerja,” jelas Sonhaji.
Dia menambahkan, setiap warga yang berada di wilayah Bangkalan sudah dianggap penduduk setempat, meski hanya berstatus pendatang. Dengan kata lain, warga yang berdomisili di kabupaten ujung Barat Pulau Garam ini akan masuk dalam data TPT.
“Konsep tersebut disebut De Facto, artinya seperti penduduk Surabaya tinggal di Bangkalan, kami menganggap itu sudah penduduk Bangkalan. Artinya, setiap rujukan tersebut ketika dia lagi mencari kerja di kota kami, berarti dia sudah masuk pada data TPT kami,” pungkasnya. (RM/*)
Dapatkan Informasi Terkini Di Sini
