Anggap Tak Punya Perencanaan Yang Baik, DKS Somasi Disbudporapar

jeep naik ke panggung
Beberapa jeep naik ke panggung LKS. (Foto: Tangkapan Layar)

maduraindepth.com – Dewan Kesenian Sumenep (DKS) melayangkan somasi kepada Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep. Somasi tersebut dilayangkan melalui rilis resmi yang diterbitkan DKS pada 24 Desember 2023.

Dalam rilis tersebut, DKS menilai banyak pagelaran dalam kalender event Sumenep yang dinilai melanggar kepatutan dalam pelaksaannya. Oleh sebab itu, DKS menyatakan beberapa poin sikap, diantaranya:

1. Meminta Disbuporapar Sumenep agar mempertimbangkan betul mudharat, dampak maupun manfaatnya bagi masyarakat atas setiap kalender event yang dilakukan.

2. Meminta Disbuporapar Sumenep melibatkan pakar, ahli atau lembaga adhoc di bidang kesenian untuk membantu merumuskan langkah strategis tata kelola Seni di Sumenep.

3. Meminta Disbudparpora Sumenep mencari ruang publik yang representatif untuk pagelaran kesenian yang tidak menimbulkan bias konfrontasi yang akan mengganggu pengembangan kesenian dan industri pariwisata.

4. Meminta Disbuporapar Sumenep agar kalender event tidak dimonopoli oleh satu Event Organizer (EO), apalagi EO yang tidak paham tentang pengembangan kesenian daerah Sumenep, baik tradisi, modern, kontemporer serta rantai pasarnya.

5. Meminta Disbuporapar Sumenep membuat komitmen bersama dengan EO bahwa setiap komunitas seni dan seniman yang dilibatkan dalam setiap kalender event honornya tidak dihutangi, apalagi pembayarannya dicicil.

“Fakta-fakta yang diuraikan diatas, merupakan peristiwa kurang elok yang dikeluhkan seniman sepanjang pelaksanaan kalender event berlangsung,” ungkap Ketua DKS Turmedzi Djaka ketika dikonfirnasi, Minggu (24/12).

Baca juga:  Bus Jurusan Jakarta - Madura Tetap Beroperasi, 640 Orang Pulang dari Perantauan

Pria yang akrab disama Ki Turmedji itu mencontohkan beberapa event, diantaranya motor cross yang dilaksanakan di areal Taman Bunga sehingga mengganggu orang mau sholat di Masjid,
peristiwa tawuran Kelompok Musik Angin Ribut versus Gong Mania dalam Festival Dewi Cemara yang digelar Pemprov Jatim melalui Disbudporapar Sumenep, Jum’at 3, November 2023 silam.

“Citra itu tidak akan bisa dihapus dari memori masyarakat, penonton dan penikmat seni, dan terutama para tamu undangan dari sejumlah Kabupaten di Jawa Timur,” jelasnya.

Terbaru, Ki Turmedji juga mengomentari acara Launching Komunitas Jeeb Sumekar (Jeekar) yang ditempatkan di Lapangan Kesenian Sumenep (LKS), Sabtu, 23 Desember 2023 malam.

“Dijadikannya panggung kesenian sebagai salah satu track of road Jeep 4 X 4 yang masing-masing berbobot 1559 Kg / 3437 lbs dipastikan bukan hanya merusak panggung kesenian satu-satunya yang jadi kebanggaan bersama itu. Melainkan juga pelanggaran moral yang dibiarkan karena tidak adanya pengetahuan perihal tatakelola seni, dan legacy yang baik mengenai pengembangan dan pokok pikiran kebudayaan daerah,” tegasnya.

Mengenai event peresmian komunitas Jeep, Kepala Disbudporapar Sumenep Moh. Iksan mengatakan bahwa pihaknya mengetahui bahwa panggung LKS menjadi salah satu trek yang dilewati.

“Tidak ada izin untuk para peserta naik ke panggung. Dalam perencanaan tidak ada isin ke saya bahwa jeep itu akan naik seperti itu. Kalau ada ya tidak akan sayavperbolehkan,” ucapnya.

Baca juga:  PCNU Sampang Gelar Bimtek PWNU Award dan Akreditasi

Atas kerusakan yang terjadi pada panggung LKS, Iksan mengaku telah meminta EO untuk bertanggungjawab. “Kami sudah memanggil EO yang bersangkutan untuk bertanggungjawab dan memperbaiki panggung yang rusak,” katanya.

Sementara mengenai permintaan yang lain, Iksan mengaku telah melibatkan banyak pihak, diantaranya dari perguruan tinggi. Selain itu, dia juga mengajak DKS untuk ikut dalam perencanaan event untuk tahun-tahun mendatang. (aj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto