Akibat Wabah PMK, Pasar Hewan di Bangkalan Sepi Transaksi

Transaksi jual beli sapi dan kambing di salah satu pasar di Kabupaten Bangkalan, Senin (6/6). (Foto: Rusdi/MI)

maduraindepth.com – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sangat berdampak bagi para pedagang hewan ternak sapi dan kambing. Transaksi jual beli sapi dan kambing di pasar hewan Bangkalan terlihat sepi.

Setiap hari minggu, pasar Burneh, Bangkalan, biasanya sangat ramai penjual dan pembeli sapi dan kambing. Tak jarang, pembeli dari luar kota seperti Jakarta dan Kalimantan datang membeli sapi dan kambing untuk kebutuhan hewan kurban.

Moh. Najib, petugas Pasar hewan menyampaikan, sejak minggu lalu, transaksi jual beli sapi di pasar Burneh mengalami penurunan cukup drastis hingga mencapai 70 persen dibanding pada saat hari pasaran biasa.

“Sapi yang masuk ke pasar biasanya ratusan ekor, namun kini hanya berkisar 30 ekor sapi, itupun tidak ada yang beli,” tambahnya.

Terpisah, Mohamad Ridhoi, salah seorang pedagang kambing, mengatakan, wabah PMK membuat hewan ternak sapi dan kambing tidak bisa dibawa keluar pulau Madura. Kondisi ini meresahkan para pedagang hewan, sehingga mereka tidak ke pasar karena tidak bisa dikirim keluar kota.

“Banyak pedagang tidak ke pasar, dan para peternak sapi juga tidak menjual ke pasar, sehingga jual beli di pasar menjadi sepi dan pembeli juga berkurang,” katanya, Senin (6/6) kemarin.

Wabah PMK tidak hanya membuat perekonomian para pedagang lesu, tetapi pemasukan kepada pemerintah juga ikut berkurang. Sebabnya, jual beli sapi dan kambing di pasar turun drastis.

Baca juga:  Jelang Idul Adha, Harga Kambing Qurban di Sampang Turun

“Kami berharap wabah PMK cepat berlalu, sehingga jual beli sapi kembali seperti semula,” ucapnya. (M22/AW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto