maduraindepth.com – Distribusi LPG 3 Kg bersubsidi kembali mendapat sorotan. Untuk memastikan penyaluran tepat sasaran, PT Pojur Real Madura bersama PT Pendopo Singgasana Sepuluh, PT Berkat Kerja Keras, dan Pertamina menggelar sosialisasi transformasi subsidi LPG di Café Febria, Selasa (26/8/2025).
Acara ini dihadiri agen, pemilik pangkalan, hingga perwakilan masyarakat. Tujuannya agar seluruh pihak memahami aturan distribusi sekaligus menekan potensi penyalahgunaan di lapangan.
Penggagas kegiatan, Zia Ulhaq, menegaskan pentingnya pencegahan dini agar subsidi tidak jatuh ke tangan yang salah. “Kami sengaja mengedukasi lebih awal supaya agen dan pangkalan tidak melakukan pelanggaran. Jika sampai ketahuan, risikonya bisa berat, mulai dari denda hingga penutupan usaha,” jelasnya.
Menurut Zia, transformasi subsidi LPG ini harus dimaknai sebagai langkah melindungi masyarakat kecil. “Subsidi itu ibarat sistem pajak. Dari masyarakat, kembali lagi ke masyarakat. Jadi jangan sampai justru dimanfaatkan pihak lain,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa sosialisasi ini menyasar bukan hanya agen dan pangkalan, melainkan juga masyarakat. Dengan pemahaman bersama, distribusi LPG 3 kg diharapkan lebih transparan, adil, dan tepat sasaran.
“Kalau masyarakat ikut mengawasi, maka peluang penyalahgunaan akan semakin kecil. Gas melon ini memang hak warga kurang mampu, bukan untuk rumah tangga mampu atau usaha besar,” ujarnya.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan positif. Sejumlah peserta mengaku lebih memahami regulasi serta konsekuensi hukum jika distribusi LPG bersubsidi tidak sesuai aturan.
Melalui sosialisasi ini, penyelenggara berharap distribusi LPG 3 kg di Sampang semakin tertib dan benar-benar berpihak pada masyarakat yang berhak menerimanya. (Poer/MH)











