maduraindepth.com – STKIP PGRI Sumenep bersama Akademi Kesehatan Sumenep (AKS) sukses menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024, Senin (9/9). Kegiatan tersebut, mengusung tema “Mewujudkan Pola Pikir Mahasiswa yang Progresif Menuju Era Kebiasaan Baru”.
Acara pembukaan PKKMB Kampus Taneyan Lanjang itu, dikonsep meriah. Yaitu digelar pawai budaya dengan melibatkan mahasiswa baru (maba). Sekaligus, jajaran Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PPLP PT PGRI) Sumenep. Termasuk juga, jajaran Pimpinan STKIP PGRI Sumenep dan AKS.
Ketua Panitia PKKMB STKIP PGRI Sumenep Imam Syafi’i mengungkapkan, jumlah maba STKIP yang ikut PKKMB tahun ini sebanyak 413 orang. Hal itu, terdiri atas 49 maba Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).
Selanjutnya, sebanyak 15 maba Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Maba dari Prodi Bimbingan Konseling (BK) sebanyak 16 orang. Sedangkan, maba Prodi Pendidikan Matematika berjumlah 13 orang. Kemudian Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) sebanyak 151 maba dan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 169 maba.
“Semoga acara ini terlaksana dengan lancar sampai selesai,” ungkapnya.
Selain maba STKIP, dalam PKKMB tersebut juga ada peserta dari AKS sebanyak 24 maba. Semua peserta itu, dijadwalkan mengikuti rangkaian kegiatan selama tiga hari. Yaitu mulai Senin-Rabu (9-11/9).
“PKKMB ini, dalam rangka mengenalkan kehidupan kampus,” tuturnya.
Imam menegaskan, bahwa dalam pelaksanaan PKKMB tersebut dilarang ada tindakan kekerasan atau bahkan bullying. Sebab, hal demikian dapat mencederai nama baik STKIP PGRI Sumenep dan AKS sebagai lembaga pendidikan.
“Tidak boleh ada kekerasan atau bahkan bullying. Itu sudah menjadi kesepakatan dan evaluasi dari panitia,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua STKIP PGRI Sumenep Asmoni menyampaikan, bahwa kehidupan di lingkungan kampus merupakan hal yang baru. Khususnya, bagi peserta didik yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas dan kini melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
“Untuk bisa beradaptasi dengan hal baru itu, maka mulai dikenalkan dunia kampus melalui kegiatan PKKMB,” jelasnya.
Menurut Asmoni, tugas mahasiswa tentu berbeda dengan siswa yang hanya ditekankan untuk belajar. Lebih dari itu, mahasiswa memiliki kewajiban untuk melaksanakan tridarma perguruan tinggi. Yakni meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Jadi, bukan sekadar mengikuti pendidikan formal. Tetapi, di samping itu juga harus berorganisasi dan mengabdi kepada masyarakat,” pungkasnya. (bus/*)