maduraindepth.com – Festival Tembakau Madura #4 2023 menarik perhatian ratusan pengunjung, bahkan wisatawan dari luar daerah. Pagelaran yang dilaksanakan di Desa Lebeng Timur, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, itu resmi dimulai, Jumat (29/9) malam.
Festival Tembakau Madura dibuka dengan penampilan tari tradisional Sintong. Kemudian dilanjut dengan Rokat Desa Lebeng Timur, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, melalui Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh Iksan menyampaikan, acara ini diharapkan bisa terus dilaksanakan dan dilestarikan. Sehingga menjadi tradisi positif dan menjadi pemicu peningkatan perekonomian masyarakat.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan ini. Juga, dari Kemendikbud Ristek RI yang telah mendukung langsung kegiatan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Dewi Lisa Ferivera, Perwakilan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud Ristek RI mengatakan, Festival Tembakau Madura merupakan salah satu kegiatan kebudayaan unggulan berbasis desa. Diharapkan, potensi kebudayaan desa di Kabupaten Sumenep tidak hanya berupa Festival Tembakau Madura saja.
“Sebab berdasarkan hasil identifikasi kami, masih banyak potensi kebudayaan desa yang bisa dikembangkan,” paparnya.
Dia menyebut, festival ini tidak hanya menyajikan seputar tembakau. Melainkan juga menggabungkan ragam kesenian, seperti tari tradisional, musik, hingga beberapa pertunjukan khas lainnya.
“Kami juga senang, karena kegiatan ini didukung oleh pemerintah daerah dan desa. Terima kasih banyak. Karena kami dari Kemendikbud hanya melakukan pendampingan dan menggali potensi kebudayaan,” tuturnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Sumenep, Chainur Rasyid menambahkan, Festival Tembakau Madura merupakan bagian dari Kalender Event Sumenep 2023. Menurut dia, kegiatan berbasis masyarakat ini mampu meningkatkan perekonomian, khususnya bagi masyarakat Desa Lebeng Timur dan sekitarnya, serta para pelaku UMKM.
“Sangat berdampak positif. Harapannya kegiatan ini bisa rutin digelar. Festival ini juga bagus untuk mengangkat kembali daun emas di Madura,” paparnya.
Sebagai tambahan informasi, kegiatan ini juga dihadiri perwakilan dari Kemendikbud Ristek RI, Kepala Unit Humas dan Publikasi, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim, Nila Prambadi, Forkopimda Sumenep, Forpimka Pasongsongan, tokoh masyarakat, serta wisatawan dan masyarakat. (*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI