Buka Puasa Bersama, Ketua PCNU Sampang Ajak Semua Pihak Jaga Kondusivitas

KH Itqon Bushiri, ketua PCNU Sampang saat memberikan sambutan pada acara buka bersama di kantor PCNU Sampang. (Foto: AW/mi)

maduraindepth.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sampang menggelar buka bersama (Bukber), Ahad (26/5/2019).

Kegiatan yang diisi tahlil dan doa bersama itu digelar di kantor PCNU Sampang, Jalan Diponegoro Kelurahan Banyuanyar, Sampang.

banner 728x90

Hadir pada acara tersebut, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, Dandim 0828 Letkol Czi Ary Syahrizal, Polres Sampang, sekda dan seluruh pengurus NU se-Kabupaten Sampang.

Ketua PCNU Sampang KH. Moh. Itqon Bushiri menuturkan, kegiatan bukber ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan setiap bulan suci Ramadhan.

Dalam kesempatan Bukber ini, Ra Itqon menghimbau kepada semua pihak terutama warga nahdliyyin untuk menjaga kondusifitas pasca Pemilu 2019. Apalagi saat ini dalam suasana bulan suci Ramadhan.

“Hidup ini tidak akan pernah puas kalau harus mengutamakan kepuasan. Tapi ini yang harus terjadi, kita tidak menginginkan (ada bentrok). Tapi kalau takdir begini mau apa?,” tutur Ra Itqon kepada maduraindepth saat ditemui usai Bukber, Ahad (26/5).

“Kita hanya bisa beristighfar, tunduk kepada Allah dengan menyatakan kita betul-betul manusia lemah, tidak banyak beribadah tapi banyak meminta,” pungkasnya.

Ra Itqon berhadap, kader NU menjadi NU yang tulen. Terutama kader PKP NU agar lebih solid lagi untuk menularkan ilmunya kepada masyarakat.

Sementara Bupati Sampang H. Slamet Junaidi mengungkapkan, dengan adanya Bukber ini bisa merekatkan persatuan. H. Idi mengajak masyarakat menjaga persatuan dan keutuhan bangsa ini.

Baca juga:  Polisi Ringkus Kawanan Maling Motor Spesialis Kawasan Kampus di Bangkalan

Soal persaingan politik, lanjut H. Idi, merupakan hal yang wajar. Namun peristiwa yang sama jangan sampai terulang kembali.

Ba Idi sapaan akrabnya juga menyinggung soal kisruh pembakaran Mapolsek Tambelangan. Pihaknya menyayangkan masyarakat Sampang justru tidak merasa memiliki daerahnya.

Pihaknya berharap masyarakat berfikir luas tentang perbedaan politik tersebut.

Akibat pembakaran tersebut yang rugi tentu masyarakat juga. Sebab, dana yang seharusnya bisa dipakai untuk pembangunan infrastruktur malah negara harus mengeluarkan dana untuk pembangunan polsek.

“Unjuk rasa jangan merusak, karena merugikan kita,” tandas Bupati.

Setelah buber selesai, dilanjutkan dengan shalat berjemaah. (MH/MI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *