maduraindepth.com – Pemasangan papan rekmale ternyata menuai banyak pertanyaan. Apakah kegunaan papan sponsor tersebut lebih diminati oleh masyarakat kota ataukah dipasang secara utuh dan menyeluruh.
Di Kabupaten Sumenep inilah contohnya. Papan reklame terpampang banyak bahkan di setiap sudut dan jantung kota terdapat papan reklame.
Imam Sukandi, selaku Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah (DPPAKD) Sumenep menjelaskan, papan reklame di kota tentu menjadi harga tertinggi. Pasalnya kota sendiri adalah merupakan jantung yang dilihat banyak orang.
“Kami terus terang kalau di kota itu ada zonanya lebih tinggi harganya. Dan itupun kami tidak serta-merta menaikkan harga reklame itu sendiri, seperti di bangkalan, pamekasan, disana kan yang selalu dilewati masyarakat yang hendak ke jalur Sumenep,” paparnya, Selasa (7/5).
Diakuinya di Sumenep adalah kota paling timur pulau Madura, kendati demikian adanya papan reklame sangat penting ditampilkan di batas kota serta jatung kota.
“Cuma kami tidak bisa menjadikan itu tujuan, karena Sumenep kan kota paling pojok, jadi reklame kita sediakan di kabupaten yang nantinya akan melintasi kota paling timur ini,” timpalnya menerangkan.
Selain itu, harga pemasangan papan reklame sendiri pihaknya masih terfokus di kota saja, sebab
kota sebagai icon dan simbol. Sedangkan di desa menggunakan harga standr.
“Untuk saat ini, harga kita masih fokus di kota untuk yang termahal ya, tentu yang rendah di desa-desa,” ucapnya.
Perlu diketahui, untuk jenis reklame sendiri yang terpasang yakni bermacam sponsor, dari mulai minuman, rokok, cat, hingga pamflet pendaftaran masuk sekolah dan perguruan tinggi. (MR/NR)