maduraindepth.com – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Sampang bersama LKNU, LAZISNU dan Tagana berencana membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
Rencana pembentukan FPRB tersebut dibahas dalam Forum Silaturahmi Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), beberapa bulan lalu.
Ketua LPBI NU Sampang Umar Faruk menyampaikan, dibentuknya FPRB tersebut untuk mensinergikan dengan seluruh relawan kemanusiaan yang ada di Kota Bahari.
Kegiatan yang akan dilakukan yaitu melakukan kegiatan-kegiatan bakti sosial (Baksos) yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Target utama dalam melakukan kegiatan Baksos kami nanti adalah pondok pesantren,” ujarnya, Jumat (16/10) kemarin.
Program-program FPRB tersebut nantinya disinergikan dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) Sampang.
Sebab, lanjut dia, secara struktural FPRB tetap berada di bawah naungan pemerintah.
“Karena FPRB secara struktural dari pusat berada di bawah naungan pemerintah,” jelasnya.
[td_block_video_youtube playlist_title=”” playlist_yt=”rVfBnoyGl68, BpqRqkfLmCQ” playlist_auto_play=”0″]
Umar mengkonfirmasi, pembentukan FPRB tersebut mendapat dukungan penuh dari ketua Tanfidziyah PCNU Sampang, KH. Mohammad Itqon Bushiri.
“Sehingga hal ini juga merupakan sebagai amanah yang harus dijaga,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh ketua LKNU Sampang, Moh. Hasan Jailani.
Menurutnya, program yang direncanakan oleh ketua LPBI NU tersebut merupakan sebuah inovasi dan langkah baru.
“Dalam jangka waktu dekat kami akan lakukan duduk bersama dengan para relawan, khususnya Tagana. Kita akan rencanakan program-programnya untuk dikonsultasikan dengan ketua Tanfidziyah PCNU Sampang,” tutupnya. (RIF/MH)