maduraindepth.com – Penyalahgunaan narkoba tidak hanya menjamur di masyarakat Pamekasan, akan tetapi narkoba juga berkeliaran di kawasan lapas Pamekasan. Hal itu memicu ketidakpercayaan masyarakat terhadap lapas.
Untuk mengembalikan kepercayaan kepada lapas selaku salah satu penegak hukum memang sulit. Saat tudingan dari masyarakat terkait menjamurnya narkoba di kawasan lapas. Hal itu menjadi tugas besar pihak Lapas Pamekasan untuk memberikan jawaban atas soal penyalahgunaan narkoba di lapas.
Hanafi selaku Ketua Lapas (Kalapas) mengakui, narkoba berkeliaran di lapas sebagaimana isu yang telah menyebar di masyarakat. Kendati demikian dia berjanji akan menyikat dan memidana petugas, apabila petugas diketahui menyalahgunakan narkoba.
“Memang sangat berat sekali untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada lapas yang konon katanya narkoba berkeliaran di lapas, tapi khusus Pamekasan apabila ada petugas yang bermain-main saya pasti akan sikat dan pasti saya pidanakan itu penekanan dari saya,” ucapnya.
Hanafi juga menghimbau kepada masyarakat agar masyarakat ikut berperan aktif dalam menyelesaikan masalah yang sangat serius tersebut. Pasalnya, transaksi narkoba di kampung sudah banyak. Pihaknya siap mengatasi narkoba baik di luar lapas maupun di dalam lapas.
“Mohon bantuan masyarakat! Barangkali ada informasi bisa laporkan ke nomor hp saya, masyarakat perlu mengkritik, penanggulangan narkoba ini tidak hanya di luar akan tetapi di dalam lapas saya siap,” ungkap Kalapas Pamekasan tersebut.
Narkoba merupakan kejahatan kemanusiaan, peran aktif dari masyarakat sangat dibutuhkan. Pihak Lapas tidak bisa bekerja sendiri dalam menanggulangi masalah serius tersebut. Kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan dalam hal tersebut.
Sebenarnya pihak lapas telah membuktikan aksi kerja mereka terkait narkoba, dengan melaporkan narap pidana yang menyalahgunakan narkoba di lapas ke polres Pamekasan. Saat ini tiga orang sedang diproses dipersidangan, mereka semua dari masyarakat sipil, isunya mereka akan mendapat tambahan hukuman.
Hanafi juga menyampaikan, saat ini pihaknya telah melaporkan tiga orang ke Polres Pamekasan yang menggunakan narkoba di lapas, pengguna diketahui asal surabaya dan perna menjadi bandar narkoba. Hanafi mengakui kesulitan dimana masuknya narkoba ke dalam lapas.
“Tiga pengguna narkoba di dalam lapas sedang dalam proses persidangan, saya tangkap sendiri dan saya laporkan ke polres Pamekasan. Saya kesulitan mengetahui dimana masuknya narkoba,” jelasnya.
Berbagai macam cara dilakukan untuk memasukkan narkoba ke lapas, Hanafi mengungkapkan, pihaknya pernah mencurigai salah satu oknum dan pihaknya menelanjanginya, namun tidak ada bukti narkoba, hanya saja ditemukan hp di paha dan di celana dalamnya ia temukan hp di pembalutnya yang bercampur darah.
“Ada suatu masalah kemarin yang kami curigai, bahkan kami periksa celana dalamnya yang berisi pembalut berisi darah dan hp, selain itu banyak ditemukan hp di dalam pahnya yang lamgsung kami tangkap cuma tidak ada narkoba, walau pun kami sangat jijik saat itu, tapi ini adalah tugas negara. Saya akui banyak cara mereka lakukan memasukkan narkoba ke lapas,” paparnya.
“Saya mohon bantuannya pada rekan rekan untuk bisa memberi informasi kepada kami,” tandasnya. (EK/NR)