maduraindepth.com – Sebanyak 102 lembaga pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang tak memiliki kepala sekolah definitif, terhitung sejak 2022 lalu. Kekosongan jabatan kepala sekolah itu dikarenakan beberapa faktor, seperti purna tugas serta ada yang meninggal dunia.
Kepala Disdik Sampang, Edi Subinto menyampaikan, pengisian kekosongan jabatan kepala sekolah di Sampang masih dalam proses. Meski demikian, pihaknya mengklaim Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di 102 lembaga tersebut tetap berjalan.
“Guna mengisi jabatan itu perlu koordinasi dengan pemerintah pusat, karena ada persyaratan yang dirubah alias transisi untuk menentukan kepala sekolah,” ucapnya, Jumat (21/7).
Menurut dia, calon kepala sekolah terlebih dulu harus mengikuti kegiatan Diklat Cakep. Sementara, kegiatan Diklat Cakep sejak 2022 kemarin ditiadakan. “Saat ini masih proses di guru penggerak,” jelasnya.
Selain itu, hingga kini jumlah guru penggerak di Sampang ada sekitar 30 orang. Artinya, jumlah tersebut masih jauh untuk memenuhi kursi jabatan kepala sekolah yang kosong.
“Kita terus berupaya, tapi masih proses untuk memenuhi Kepsek masih berjalan, dan nantinya akan terpenuhi semua,” pungkasnya. (Alim/*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI
