maduraindepth.com – Sebanyak 20 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal Pulau Mandangin, mengikuti penyuluhan mengenai pengelolaan dan pemasaran produk usaha. Kegiatan tersebut merupakan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) yang dilaksanakan Pokdarwis Pesona Mandangin, Ahad (26/2) di Balai Desa setempat.
Kegiatan tersebut Pokdarwis Pesona Mandangin menghadirkan sejumlah narasumber, seperti dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang, serta perwakilan dari HCML sendiri.
Dalam sambutannya, Founder Pokdarwis Pesona Mandangin Lukman Hakim mengatakan, kegiatan penyuluhan untuk 20 pelaku UMKM ini merupakan rangkaian acara Festival Pesisir I. Festival ini akan berlangsung pada 3, 4, dan 5 Maret 2023.
“Kami sengaja libatkan pelaku UMKM di Mandangin, tujuannya agar mereka paham cara memasarkan produknya dengan kemasan olahan yang bagus, dan terus dikembangkan,” ucapnya.
Tidak hanya itu, para pelaku UMKM tersebut juga akan diikut sertakan pada acara bazar kuliner di Pulau Mandangin, pada Sabtu 4 Maret 2023 mendatang. “Para pelaku UMKM itu, nantinya akan menjual hasil produk yang diolah sesuai jenis usaha makanannya, terutama makanan khas Desa Mandangin, seperti cak-kocak dan makan tradisional lainnya,” ucapnya.
Sementara saat memaparkan materinya, Kabid Ekonomi Kreatif, Disporabudpar Sampang, Ibni Abdi Rahman, menjelaskanbahwa hasil produk yang diolah pelaku usaha tak cukup hanya enak saja. Tetapi juga harus menarik pasar.
“Kreatifitas produk, baik dari segi rasa, warna, bentuk dan nama itu perlu yang unik. Sehingga masyarakat tertarik membelinya,” ujarnya.
Menurut dia, pengembangan usaha melalui ekonomi kreatif ini akan memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM di Mandangin. Sebab, dari segi perekonomian masyarakat akan terus berkembang mengikuti perubahan zaman.
“Misalkan sebelumnya hanya menghasilkan produk yang biasa saja, tapi kalau sudah memiliki jiwa kreatif pasti akan lebih bervariasi dan berkembang,” tuturnya.
Sedangkan, Bidang Digitalisasi Pemasaran Produk, Disperindag Sampang Asrorullah menyampaikan, ruang lingkup pemasaran pelaku UMKM tidak hanya di daerahnya sendiri. Seharusnya, kata dia, akses pemasaran harus lebih luas sehingga produk yang dihasilkan lebih dikenal orang banyak.
“Ada banyak platform media sosial yang perlu dicoba oleh pelaku usaha, seperti jualan di Shopee, FB, dan Instagram. Jadi, selain cepat, produk yang pemasarannya melalui digitalisasi lebih cepat laku dibandingkan manual,” terangnya.
Sebagai penutup, Specialist Relations HCML Ali Aliyudin menyampaikan bahwa UMKM adalah penggerak sektor ekonomi riil di tingkat masyarakat. Sebab itu, HCML berikhtiar memberi kontribusi nyata di sektor tersebut.
Guna mencapai tujuan itu, HCML melaksanakan kegiatan pemberdayaan, salah satunya dengan memfasilitasi peningkatan kapasitas pelaku UMKM di sekitar wilayah operasi, salah satunya di Desa Pulau Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang.
“HCML sangat berharap seluruh komponen masyarakat di desa Pulau Mandangin bahu-membahu saling memberi dukungan, demi keberhasilan program pemberdayaan terhadap UMKM ini,” pungkasnya. (Alim/AJ)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini