Soal Penyekatan di Suramadu, Gus Fauzan: Tidak Fair

Fauzan Zaini
KH. Ach. Fauzan Zaini (FOTO: Facebook/Kang Hafaz)

maduraindepth.com – Penyekatan disertai tes rapid antigen covid-19 di jembatan Suramadu beberapa hari ini mendapat protes keras dari sebagian ulama Madura. Kegiatan tersebut dianggap tidak fair dan merugikan warga Madura yang hendak bepergian ke Kota Surabaya.

KH. Ahmad Fauzan Zaini menganggap bahwa penyekatan di Jembatan Suramadu tidak adil, bahkan mendiskriminasi warga Madura.

“Iya. Tidak setuju terhadap penyekatan dengan durasi waktu yang sangat lama. Itu terkesan mengenyampingkan orang Madura,” tegas Gus Fauzan, sapaan akrabnya, Rabu (16/6).

Pengasuh Pondok Pesantren Karang Durin Karang Penang, Sampang ini menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 merupakan bencana nasional bahkan dunia, bukan hanya dialami warga Madura saja. Namun, menurutnya, jika Pemerintah Kota Surabaya ingin melakukan pengetatan sendiri harus sesuai dengan hak Pemkot yang mengacu pada analisis medis atau Satgas Covid-19.

“Tidak fair kalau penyekatan itu hanya dilakukan di Suramadu saja,” ujarnya.

Menurut mantan ketua PKB Sampang tersebut, seharusnya penyekatan tak hanya dilakukan di Suramadu. Ada banyak jalur pintu masuk untuk masuk Kota Surabaya, seperti dari laut, darat maupun udara.

“Warga yang hendak keluar atau masuk ke Kota Surabaya dilakukan penyekatan, kami heran kenapa harus di Suramadu saja,” tanyanya. (Alim/AW).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto