Selama Covid-19, PAD Wisata Minus, Pengunjung Tak Terdata

Wisata Sumenep
Seorang penyelam menikmati pemandangan bawah laut Pulau Gili Labak Sumenep. (FOTO: DOK. MI)

maduraindepth.com – Pandemi covid-19 yang tak kunjung berakhir membuat sektor pariwisata di Kabupaten Sumenep berjalan terseok-seok. Terlebih hingga saat ini Pemkab setempat belum mencabut surat edaran (SE) penutupan objek wisata yang dikeluarkan sejak Maret 2020. Khususnya destinasi wisata yang dikelola pemerintah daerah.

Sampai dengan Sabtu (21/11), destinasi wisata seperti Pantai Lombang, Pantai Slopeng dan Museum masih tetap tidak boleh dikunjungi pelancong. Namun beberapa objek wisata yang dikelola swasta mulai menerima kunjungan wisatawan.

Akan tetapi, adanya pengunjung ke tempat wisata di Sumenep selama pandemi virus corona tidak terdata oleh pemerintah daerah. Alasannya, karena Pemkab tidak merekomendasikan pembukaan destinasi wisata di Kota Keris selama pandemi.

“Kami tidak melakukan pendataan karena SE penutupan destinasi wisata masih berlaku,” ungkap Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep Imam Buchori.

Di sisi lain, pendapatan asli daerah (PAD) wisata juga tersendat. Diakui, pandemi Covid-19 membuat pendapatan dari sektor ini macet.

Setelah perubahan, target PAD wisata 2020 yang semula Rp 500 juta diturunkan menjadi Rp 330 juta. Namun hingga November, PAD wisata masih diangka Rp 146 juta.

“Seandainya tidak ada Covid-19, bisa lebih dari target. Karena mulai Januari sampai Maret, PAD wisata sudah di atas 40 persen,” ucap Imam.

Baca juga:  Ini Kronologi Penangkapan Penjual Sabu di Modung

Dia menambahkan, selama destinasi wisata masih ditutup dipastikan pendapatan untuk sektor wisata tidak bisa bertambah. Dengan demikian, target PAD wisata 2020 sulit tercapai. “Kita semua tetap berharap pandemi ini segera berakhir,” imbuhnya. (*/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto