Sekelompok Masyarakat Sampang Presentasikan Kampung Wisata Edukasi

Kampung Wisata Edukasi
Empat kelompok masyarakat saat presentasi mengenalkan konsep Kampung Wisata Edukasi Aji Gunung. (Foto: RIF/MI)

maduraindepth.com – Setelah merencakan konsep terbentuknya kampung wisata edukasi, sekelompok masyarakat Sampang yang terdiri dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Sampang, Penerus Muda Aji Gunung (PUMA), Madura Tempo Dulu (MTD), dan Yayasan Al-Qudwah Sampang melakukan audiensi kepada Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Pemerintah Kabupaten Sampang, Selasa (25/8) kemarin.

Dalam aundiensi tersebut, Ketua FRPB Sampang Arief Tirtana selaku inisiator dari konsep pembentukan kampung wisata edukasi Aji Gunung menyampaikan, beberapa konsep pembangunan wisata edukasi di kampung Aji Gunung dan Kampung Karang Kemasan perlu adanya dukungan dari Pemkab Sampang. Dalam hal ini Bupati Sampang.

banner auto

Dalam pemaparannya, Arif menyampaikan, bahwa pihaknya telah membuat sebuah konsep wisata edukasi di kampung Aji Gunung dan kampung Karang Kemasan, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Sampang sebagai tempat wisata.

“Melihat potensi yang ada dan disertai antusias warga sekitar, maka kami berupaya merancang sebuah konsep wisata edukasi ini, konsep ini kami paparkan kepada TP2D dengan harapan terwujudnya pembentukan kampung wisata edukasi,” ujarnya.

Dalam konsep ini, lanjut dia, apabila terwujud maka akan berdampak luas bagi masyarakat Sampang khsusunya bagi Pemkab Sampang. Salah satunya bisa menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejateraan masyarakat dan tentunya menambah PAD.

“Kami hanya ingin memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Sampang, karena Sampang milik kita bersama dan semoga Pemkab Sampang bisa terus mensuport kosep ini,” pungkasnya.

Baca juga:  Bongkar Bak Sampah Milik Warga, Pelaksana Proyek Jalan Lepas Tanggung Jawab

Sementara itu, Andi Sulfaladeh mewakili TP2D sangat mengapresiasi atas konsep tersebut. Dimana dalam konsep tersebut terdapat beberapa item, diantaranya wisata kolam pancing, wisata religi dan wisata kebun kurma atau kurmanisasi. Sehingga dalam hal ini perlu disenergikan agar bisa terlaksana dengan baik.

“Kami mendukung, namun kami harus koordinasikan dengan beberapa OPD terkait, karena dalam konsep ini terdapat beberapa OPD yang harus terlibat di dalamnya,” terangnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ach. Faisol yang juga hadir dalam pertemuan tersebut. Dia sangat berterima kasih atas inisiatif ini, sehingga dirinya mendukung seratus persen untuk pembentukan wisata edukasi ini.

“Harusnya dalam pemaparan konsep ini ada beberapa OPD yang juga harus terlibat, yakni Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disporabudpar) karena berkaitan dengan wisata, karena DLH hanya terlibat di beberapa item saja,” katanya.

Tapi intinya, lanjut dia, dalam hal ini perlu dikoordinasikan kembali dengan Asisten II, atau Sekda. Sehingga Pemkab bisa memvasilitasi OPD terkait agar bisa ikut bersinergi untuk mensukseskan program ini.

“Dipertemuan selanjutnya, diupayakan agar semua OPD terkait bisa hadir, sehingga kita bisa menyempurnakan konsep ini,” tambahnya. (MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto