maduraindepth.com – Panen semangka yang dilakukan oleh warga Desa Nepa, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang pada hari ini, Kamis (20/8), melimpah ruah. Kebun semangka yang dikelola secara berkelompok ini menghasilkan 10 ton semangka yang siap dipasarkan ke beberapa daerah luar Madura.
Zahrul, (46), Warga Desa Nepa, yang juga sebagai pemilik kebun semangka mengatakan, saat ini dia bersama rekannya telah melakukan panen semangka. Setelah panen, semangka akan dikirim kepada pengepul untuk dipasarkan ke luar daerah.
“Perkilo kami jual Rp 3.500,” katanya, pada maduraindepth.com.
Dari hasil panen, Zahrul mengaku setiap semangka memiliki berat yang berbeda, yakni antara 3 kilo, 3,5 kilo hingga 4 kilo. Pihaknya melakukan penanaman, perawatan hingga panen membutuhkan waktu selama tiga bulan.
“Semangka milik kami adalah semangka kuning, memang tidak terlalu besar, namun rasanya cukup manis,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Eko (43), salah satu pengunjung yang mengaku tertarik dengan kebun semangka tersebut sengaja membeli semangka kepada pengepul untuk merasakan buah semangka. Dirinya ingin menikmati rasa buah semangka hasil panen warga Nepa.
“Rasanya cukup manis, dan ini merupakan produk lokal yang harus kita dukung agar bisa terus dikembangkan, sehingga kita tidak perlu membeli priduk luar daerah karena di Kabupaten Sampang sendiri petani kita mampu menghasilkan semangka yang layak dipasarkan,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah Kabupaten Sampang dalam hal ini Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagprin) dapat mengandeng para petani agar dapat terus menghasilkan hasil panen yang maksimal. Sehingga Produk-produk lokal ini bisa meningkatkan kesejahteraan para petani yang juga dapat meningkatkan perekonomian di kabupaten Sampang. (RIF/MH)
