maduraindeprh.com – Bertepatan dengan Hari Tani Nasional (HTN) sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Brigade Rakyat dan Pemuda Nusantara (Bribda) Kabupaten Sumenep, melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD setempat, Selasa (24/9). Mereka menuntut pemerintah lebih serius dalam mengawal isu-isu strategis yang menyangkut harkat dan martabat petani Indonesia.
“Kami minta pemerintah tidak menutup mata akan berbagai persoalan yang dialami para petani,” teriak M. Baihaqi Korlap aksi saat berorasi.
Massa juga mendesak pemerintah untuk menyuplai persediaan pupuk dan mengontrol pendistribusiannya. Sementara DPRD Sumenep dituntut untuk segera mengeluarkan regulasi yang mengatur harga jual pada setiap masa panen.
Selain itu, mahasiswa menuntut pencegahan alih fungsi lahan produktif yang semakin marak. Kemudian menuntut penanganan daerah-daerah yang sering terdampar kekeringan secara efektif dan berkesinambungan.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumenep Hamid Ali Munir saat menemui massa mengatakan, pihaknya mendukung dan siap menyampaikan aspirasi ke pemerintah.
“Ternyata memang perlu ada suatu kebersamaan dalam rangka memperjuangkan nasib petani di Kabupaten Sumenep, umumnya Madura. Kami berupaya seperti kemarin sudah mengutus untuk datangi PT. Gudang Garam yang ada di Kediri untuk membuka agar supaya membeli kembali tembakau kita yang ada di Madura,” ungkapnya.
Terkait alih fungsi lahan, menurut Hamid, Bappeda Sumenep sedang melakukan revisi atau meninjau kembali terhadap RTRW dari 2013 ke 2026. “Sudah saya sampaikan, jangan sampai terjadi lagi apa yang menjadi tuntutuan mahasiswa kita,” pungkasnya. (MR/MH)