Pergunu Sampang dan LP Ma’arif Bersinergi Kuatkan Paham Aswaja

Pergunu sampang
Foto Bersama Ketua LP Ma'Arif KH. Malik bersama Ketua PC Pergunu Muzakki didampingi Sekjen Pergunu Sampang Khoirus Sholeh, Ahad (13/6). (FOTO: Arief Tirtana/MI)

maduraindepth.com – Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Kabupaten Sampang menggelar pertemuan dengan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU, Ahad (13/6). Pertemuan itu dimaksudkan untuk mensinergikan program kurikulum Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

Ketua PC Pergunu Kabupaten Sampang Muzakki menyampaikan, program yang akan disinergikan dengan LP Ma’arif bertujuan untuk menangkal paham-paham yang berseberangan dengan Aswaja dalam ruang lingkup pendidikan. Sehingga para guru tidak mudah tersusupi oleh paham-paham di luar Aswaja.

banner auto

“Kami juga merencanakan setiap PAC Pergunu akan diundang dalam memantapkan keaswajaan. Namun kita nunggu situasi pandemi ini,” ujar Muzakki ditemui di Sekretariat PC Pergunu, Jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Sampang.

Dia mengungkapkan, dalam hal ini pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Ketua PP GP Ansor. “Tapi kita akan mencoba memblow up setiap pengurus anak cabang (PAC) agar program ini segera terealisasi,” tandasnya.

Muzakki menegaskan, sebagai langkah awal pihaknya akan mengundang setiap yayasan dan guru untuk penguatan Aswaja. “Setelah itu materi-materinya bisa kita sosialisasikan,” katanya.

Sekretaris Pergunu Kabupaten Sampang Khoirus Sholeh mengatakan, setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sampang, kurikulum keaswajaan harus dibuatkan mata pelajaran ekstra.

“Karena kurikulum keaswajaan ini juga bagian dari program Ma’arif. Kami Pergunu akan siap mensukseskan hal ini,” tandasnya.

Baca juga:  KTT G20, Presiden Jokowi Sambut Para Pemimpin Negara di Bali

Khoirus menyebut, untuk di Kecamatan Tambelangan sendiri sudah ada 15 guru Aswaja yang sudah terlatih. Dengan ini pihaknya memantapkan program ini dimulai dari PAC Pergunu Tambelangan.

Jangan Melangkah Sendirian

Sementara itu, Ketua LP Ma’Arif PCNU Kabupaten Sampang KH. Malik mengatakan, saat ini di Kota Bahari sebenarnya sudah banyak yang memperjuangkan pendidikan keaswajaan. Diantaranya Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

Menurutnya, Muslimat NU juga harus terlibat dalam program keaswajaan ini. Sebab mereka adalah wali murid.

Dia menyarankan, untuk mensukseskan program ini enam lembaga otonom (Banom) NU sendiri harus saling bersinergi. “Tidak harus melangkah sendiri-sendiri,” pintanya.

Dia berpendapat, program keaswajaan ini harus berjalan. Sebab generasi penerus jika tidak dibekali dengan paham Aswaja, maka dikhawatirkan dalam waktu 10 sampai 20 tahun yang akan datang mereka tidak bisa melanjutkan perjuangan NU.

“Karena itu para generasi-generasi itu harus terbekali tentang faham-faham ke-NU-an atau keaswajaan, baik kultur dan struktur sehingga kelembagaan ini tidak dibawa ke arah yang tidak jelas,” ujarnya.

“Mari segera kita action, kita awali langkah ini dari Kecamatan Tambelangan. Pemahaman tentang ke-NU-an ini harus diperkuat,” sambungnya.

Baca juga:  Haornas ke 39, KONI Sumenep Ajak Semua Pihak Dukung Peningkatan Prestasi Olahraga

Dia juga menghimbau kepada semua warga NU baik yang sudah mengikuti Pelatihan Kader Penggerak (PKP) maupun yang sudah mengikuti pelatihan yang lain, agar di rumah atau lembaga dipasang logo NU.

“Kalau tidak bisa minimal setidaknya kita memiliki kaos NU sebagai indentitas,” himbaunya. (RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto