maduraindepth.com – Sebanyak 75 anak mengikuti khitanan massal yang dilaksanakan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) melalui Bina Mercusuar Bahari (BMB), selaku pendamping Program Pengembangan Masyarakat (PPM) tahun 2021. Kegiatan ini wujud kepedulian HCML terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak nelayan Pulau Mandangin.
Bertempat di Puskesmas desa Pulau Mandangin, Selasa (5/10), kegiatan tersebut melibatkan tenaga medis setempat dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Sekretaris BMB, Khilatul Ummah mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan rangkaian Program Pengembangan Masyarakat (PPM) HCML 2021 di bidang kesehatan masyarakat. Tujuannya, untuk meringankan beban warga yang kurang mampu.
“Ini salah satu bentuk kepedulian HCML terhadap kesehatan anak-anak masyarakat nelayan Pulau Mandangin,” ujarnya.
Menurutnya, khitanan massal itu diperuntukkan bagi warga tidak mampu yang memiliki anak kecil yang belum disunat. “Jadi kami ambil 75 anak itu untuk semua Dusun. Masing-masing Dusun diambil 25 anak melalui koordinator yang ada,” ujar Khila.
Dijelaskannya, BMB selaku pendamping PPM-HCML wilayah Mandangin tidak hanya fokus pada satu sektor bidang, namun menyentuh semua bidang. Mulai dari ekonomi nelayan, pendidikan, kesehatan dan lingkungan hingga infrastruktur.
“BMB memiliki beberapa program kerja prioritas yang berhubungan dengan bidang pendidikan (cerdas), kesehatan (sehat), lingkungan (bersih), kesejahteraan dan infrastuktur,” jelasnya.
Di sisi lain, Mohammad Badri salah satu warga Dusun Kramat, Desa Pulau Mandangin sangat apresiasi dengan adanya bantuan seperti itu. Pasalnya, program tersebut bisa membantu masyarakat kurang mampu untuk mengkhitankan anak-anaknya.
“Alhamdullilah dan berterimakasih atas bantuan ini, meski tidak terlalu besar tapi sangat terasa manfaatnya bagi kami,” ungkapnya.
Ia pun berharap kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan BMB selaku pendamping PPM-HCML wilayah Mandangin dapat membantu masyarakat kurang mampu.
“Semoga program seperti ini terus ada. Untuk bantuan lainnya juga harus diperuntukkan untuk masyarakat kurang mampu,” harapnya.
Menanggapi kegiatan tersebut, Manager Regional Office and Relations HCML, Hamim Tohari mengatakan bahwa melalui kegiatan khitanan massal, pihaknya memahami bahwa masyarakat Mandangin adalah warga yang religius dan Islami.
“Masyarakat Mandangin mencoba menjalankan syariat agama serta mendidik anak-anak dalam hal ajaran Islam sejak dini. HCML hanya memfasilitasi warga untuk mempraktekkan ajaran agamanya secara baik dan benar,” ucapnya saat dikonfirmasi.
Ia pun berharap anak-anak yang menjalani khitanan massal hari ini menjadi anak yang sehat dan sholeh.
“Semoga bermanfaat dan terus membantu masyarakat yang membutuhkan,” tutupnya (Alim/Aw)