maduraindepth.com – Network For Indonesian Democratic Society (Netfid) Indonesia menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pertama di Pusdiklat Kementrian Agama RI, Ciputat, Jakarta, mulai 22 sampai 24 Februari 2023. Tema yang diusung dalam munas itu ‘Memperkuat Masyarakat Sipil untuk Demokrasi yang Lebih Baik’.
Munas pertama ini diikuti oleh pengurus Netfid dari 22 Provinsi dan 98 kabupaten/kota se-Indonesia. Termasuk diantaranya Netfid Kabupaten Sampang, Madura, Provinsi Jawa Timur.
Dalam munas, Netfid Kabupaten Sampang merekomendasikan empat poin penting. Hal itu sebagaimana diungkap Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Netfid Kabupaten Sampang, Wasilah.
Empat Rekomendasi Netfid Sampang
- Netfid sebagai Pemantau terakreditasi dapat bersinergi dalam mengawasi penyelenggaraan Pemilu 2024 dengan Bawaslu RI sampai tingkat kabupaten/kota.
- Adanya sistem digital yang terintegritas dengan Bawaslu, dalam temuan penyelenggara yang dilakukan oleh penyelenggara maupun peserta Pemilu 2024.
- DKPP RI memfasilitasi pemantau dalam efisiensi laporan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu, baik dari unsur KPU maupun Bawaslu beserta jajarannya.
- Penguatan sistem SDM dan kelembagaan, dengan cara penyediaan sistem digitalisasi atas hasil pemantauan di lapangan untuk efisiensi Netfid sebagai pemantau pemilu 2024.
“Agenda kami menyesuaikan dengan tahapan Pemilu 2024, seperti adanya posko aduan data pemilih, pemantauan daftar pemilih, dan akan melakukan bimbingan teknis pemantau,” ucap Wasilah saat dikonfirmasi, Kamis (23/2).
Dia berharap munas Netfid pertama ini berjalan sukses dan lancar, hingga memberikan dampak positif bagi pengurus Netfid kabupaten/kota.
“Semoga sukses kami Netfid Sampang mengucapkan banyak terima kasih, dan terus konsisten memantau tahapan pemilu 2024,” tutupnya. (Alim/MH)
