maduraindepth.com – Akses jalan umum di wilayah pesisir pantai utara Sampang disinyalir jadi tempat rawan begal. Jalan tersebut meliputi Kecamatan Sokonanah dan Ketapang.
Pasalnya, rute jalan sejauh 17 kilometer itu disamping jarang pemukiman warga, juga tidak ada penerangan jalan umum (PJU). Sehingga rawan terjadi kecelakaan. Bahkan bisa dijadikan sarang penyamun atau pembegal.
Ridwan, salah seorang warga asal Desa Bira Barat Ketapang mengeluhkan masalah ini. Karena hampir setiap malam dirinya melintasi jalan tersebut.
“Kalau pakai sepeda motor agak hawatir mas, sebab jalan itu rawan begal,” jelasnya kepada Maduraindepth, Senin (10/6).
Lebih detail, alumnus salah satu pondok pesantren di Pamekasan ini menjelaskan titik yang rawan tindak kriminal begal ialah di kawasan Munduweh, perbatasan antara Desa Bira Barat dan Desa Pangerreman.
“Paling rawan di daerah Munduweh, perbatasan Bira Barat dan Pangerreman,” bebernya.
Selain itu, Moh Fadil, warga asal Sokobanah juga menuturkan bahwa pihaknya berharap agar pihak yang berwenang segera menanggulangi masalah penerangan jalan umum (PJU) tersebut. Sehingga bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan dan tindak pidana begal.
“Kami kan bayar pajak, sudah seharusnya kami menikmati fasilitas penerangan jalan,” harapnya.
Hingga berita ini diterbitkan masih belum ada penjelasan dari dinas terkait dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan. (AR/NR)