maduraindepth.com – Kegiatan vaksinasi presisi yang digelar Polres Sampang didepan Pendopo Trunojoyo membludak. Hal ini memicu adanya kerumunan dan terkesan mengabaikan protokol kesehatan (prokes), seperti tidak ada jarak saat antre.
Pantauan maduraindepth.com di lapangan, semua jenis kendaraan yang melintas di Jl. Jaksa Agung Suprapto diperiksa oleh petugas di lapangan. Jika tidak bisa menunjukkan surat vaksin langsung diarahkan ke lokasi gerai vaksinasi Covid-19.
Terlihat saat proses vaksinasi gratis tersebut, petugas kepolisian tidak mengatur jarak masyarakat. Sehingga mereka berdesakan saat antre di bawah tenda gerai vaksinasi Covid-19.
Kapolres Sampang AKBP Abdul Hafidz menganggap, membludaknya masyarakat dalam vaksinasi presisi tersebut karena kesadaran masyarakat sendiri. Dia mengklaim, tidak ada tekanan dari pihak manapun dalam vaksinasi tersebut.
Bahkan, kata Hafidz, ada satu keluarga yang datang ke gerai untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Menurutnya, dengan kesadaran masyarakat program vaksinasi di Kabupaten Sampang mulai ada peningkatan.
“Tercatat per hari bisa mencapai 600,” ujarnya, Jumat (6/8).
Hafidz mengaku, saat ini pihaknya tidak mengalami kesulitan mengajak masyarakat untuk vaksin. Namun sayang, katanya, hingga saat ini media sosial masih diramaikan dengan kabar-kabar bohong atau hoax.
“Kami mengharap kepada masyarakat untuk berhenti menyebarluaskan kabar hoax di media sosial,” pintanya.
Sementara itu, salah satu warga Bojonegoro, Sindi, mengutarakan dirinya mau divaksin karena ingin sehat saja. Dia menegaskan tidak ada paksaan.
“Ini vaksin pertama saya, bukan karena penyekatan atau paksaan, memang ingin sehat saja,” ucapnya. (Alim/MH)