maduraindepth.com – Tanda putih di permukaan jalan atau markah jalan merupakan tanda yang biasa kita temukan sehari-hari. Tanda ini umumnya berupa gari. Baik itu garis putus-putus maupun garis lurus memanjang.
Selain bentuk garis ada pula yang berbentuk panah. Bisa lurus, menyerong, berbelok atau lainnya. Masing-masing bentuk markah jalan menentukan arti tersendiri.
Namun, di Pulau Madura terdapat markah jalan yang tak lazim. Meski demikian, kondisi tersebut tetap saja dibiarkan. Berikut dua markah jalan paling “greget” versi maduraindepth.com
1. Markah Jalan yang Bergoyang
Markah jalan yang tampak seperti sedang bergoyang ini terdapat di perempatan jalan Panglima Sudirman, Sampang. Kondisi tersebut disebabkan permukaan aspal yang bergelombang. Diduga, jalan nasional tersebut tak mampu menahan beban kendaraan yang melintas akibat sering terendam genangan air ketika sungai Kemuning meluap.
2. Markah Jalan yang Terpisah
Markah jalan yang tampak terpisah ini juga bagian dari jalan nasional di Pulau Madura. Lokasi berada tak jauh dari Pasar Keppo, Pamekasan. Meski pihak terkait sudah beberapa kali melakukan perbaikan jalan berikut markahnya, namun kondisi markah dibiarkan tetap terpisah. Hal itu membuat jalan tersebut seperti bergeser. (mi-red)