Mahasiswa UNHASY Bantu Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di SMPN 5 Jombang

Unhasy
Pementasan P5 Kreasi Gerak Berirama yang mengusung tema 'Bangunlah Jiwa dan Raganya'. (FOTO: Fitri Anggraeni)

maduraindepth.com – Mahasiswa Universitas Hasyim Asyari (UNHASY) Prodi IPA tengah melaksanakan program Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan (AMSP) di SMPN 5 Jombang. Melalui program ini, mereka berkesempatan membantu pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah tersebut.

Koordinator AMSP UNHASY, Afidatul Asfiya berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah memberikan kesempatan kepada kelompoknya untuk terlibat dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Apalagi menurutnya, SMPN 5 Jombang merupakan salah satu sekolah lanjutan yang sudah mengantongi keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).

“Ini adalah pengalaman baru bagi kami, bagaimana bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan,” ujarnya, Ahad (1/1) malam.

Sementara Waka Kurikulum SMPN 5 Jombang, Indah Setyati mengatakan, penerapan Kurikulum Merdeka di sekolahnya diterapkan sejak awal tahun pelajaran 2022/2023. Terutama untuk kelas VII. Sementara kelas VIII dan IX masih menggunakan Kurikulum 2013.

“Perbedaan kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 dilihat dari struktur kurikulumnya. Struktur Kurikulum 2013 itu tidak ada mata pelajaran informatika, sedangkan kurikulum Merdeka ada mata pelajaran informatika,” tuturnya.

Dia menjelaskan, pada Kurikulum 2013 jam pelajaran setiap mata pelajaran digunakan intrakurikuler (tatap muka) saja. Sedangkan Kurikulum Merdeka setiap mata pelajaran diambil satu jam untuk kegiatan Proyek Penguatan Pelajar Profil Pancasila (P5).

Terkait P5, kelas VII SMPN 5 Jombang sudah mengimplementasikan. Tema yang diusung ialah Bangunlah Jiwa dan Raganya dengan topik ‘Kreasi Gerak Berirama’.

Menurut salah satu siswa kelas VII SMPN 5 Jombang, Rany Ayudya Anggraini, pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka tidak membosankan. Sebab tidak semua jam pelajaran dihabiskan di dalam kelas.

“Yang menyenangkan itu tidak cuma materi yang diajarkan, tapi juga dalam bentuk proyek. Itu menurut saya,” ucapnya kepada mahasiswa UNHSY yang sedang melaksanakan program AMSP tersebut. (Fitri Anggraeni/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto