Lembaga Pendidikan di Bawah Kemenag Sampang Ditarget Terapkan Kurikulum Merdeka Pada 2024

Kurikulum merdeka sampang
Siswa Madrasah Aliyah Negeri Sampang hendak memasuki ruang kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. (FOTO: Wahyu for MiD)

maduraindepth.com – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang mulai menerapkan Kurikulum Merdeka di sejumlah madrasah binaan. Hal itu dilakukan sebagai uji coba sekaligus penyaringan madrasah yang pantas untuk melaksanakan kurikulum terbaru itu.

Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Sampang, Wahyu Hidayat mengatakan, penerapan kurikulum merdeka masih dalam masa uji coba. Jika nanti kurikulum tersebut layak untuk diterapkan di lingkungan madrasah, maka akan diterpakan serentak di Indonesia pada 2024.

Wahyu menambahkan, sebelumnya madrasah yang bisa menerapkan kurikulum merdeka itu harus mendapat persetujuan dari Direktorat Jendral (Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag RI. Persetujuan itu harus dibuktikan dengan adanya SK.

“Tetapi prosesnya masih bertahap,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (6/1).

Sebab itu, pihaknya meminta kepada semua pengawas untuk membina sejumlah madrasah. Mulai dari tingkat ibtidaiyah hingga aliyah. Tujuannya untuk mengetahui madrasah mana saja yang berpotensi dan layak untuk diajukan ke Dirjend Pendis, agar dapat menerapkan Kurikulum Merdeka.

“Tidak semua madrasah bisa menerapkan kurikulum merdeka ini, artinya khusus bagi madrasah yang siap dan pantas saja baik dari sarana prasarana, jumlah murid dan kualitas SDM-nya,” ujar Wahyu.

Pihaknya mengaku, sebelumnya Kemenag RI menginstruksikan untuk mengusulkan madrasah yang memiliki potensi untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Sejak saat itu Kemenag Sampang meminta kepada pengawas, dimana minimal satu pengawas memiliki dua binaan di masing-masing tingkatan seperti MI, MTs dan MA.

Diketahui, jumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Sampang sebanyak 472. Sementara jumlah Madrasah Tsanawiyah (MTs) sejumlah 224. Sedangkan untuk jumlah Madrasah Aliyah sendiri sebanyak 106.

Dari jumlah itu, hanya sebagian madrasah yang diajukan ke Dirjen Pendis Kemenag RI untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Tingkat MI sekitar 62 lembaga, MTs sebanyak 28 dan MA sebanyak 16.

“Setelah diusulkan ke Dirjend pusat pada 2022 lalu, selanjutkan dilakukan analisis melalui Education Management Information System (EMIS), atau melalui data-data berbasis aplikasi,” terangnya.

Pihaknya optimis, dua tahun yang akan datang madrasah yang berada di bawah naungan Kantor Kemenag Sampang sudah bisa menerapkan kurikulum merdeka. “Semoga pada 2024 madrasah di Sampang bisa menerapkan kurikulum merdeka,” harapnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto