maduraindepth.com – Puluhan peserta dari belasan kabupaten/kota se Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) ikut memeriahkan pagelaran Madura Ethnic Carnival (MEC) 2024 di Kabupaten Sumenep. Kegiatan yang masuk dalam kalender event itu tahun ini mengangkat tema “Keris”.
Madura Ethnic Carnival merupakan event rutin yang dilaksanakan Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Setiap tahunnya, acara spektakuler ini selalu tersaji dengan penuh kemeriahan.
Ketua KJS, M Hariri mengatakan, Madura Ethnic Carnival 2024 digelar sebagai ajang kreasi dan apresiasi bagi desainer kostum bertemakan kearifan lokal. Harapannya, kreativitas kostum carnival ini bisa go nasional maupun internasional.
“Tujuannya tidak lain untuk memberikan ruang kepada creator kostum carnival yang ada di Sumenep Madura dan Indonesia untuk menampilkan kreasinya,” kata jurnalis TV9 itu, Sabtu (21/9).
Diterangkan, gelaran serupa juga telah dilaksanakan pada 2023 lalu. Saat itu, tema yang diangkat yakni “Kerapan Sapi” dengan diikuti sekitar 57 peserta.
Sedangkan tahun ini, peserta yang ikut berpartisipasi sebanyak 85 orang. Terdiri dari peserta asal empat kabupaten di Madura dan delapan kabupaten/kota di Jatim dan Jateng.
“Mereka datang tidak lain sebagai penghargaan terhadap warisan budaya Sumenep yaitu keris yang dikreasi oleh mereka (desainer) agar bisa menampilkan yang terbaik untuk masyarakat Madura dan Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari) David Susilo mengapresiasi gelaran MEC 2024 di Kabupaten Sumenep. Menurut dia, pelaksanaan event tersebut sangat berkualitas.
“Ini adalah sebuah tingkatan dan lompatan bagi sebuah kualitas konten dan kostum karnaval yang sudah levelnya di atas rata-rata. Kualitas event di Madura yang kami rasakan ada perkembangan yang luar biasa,” kesannya.
Dia menyebut, event seperti ini sangat bagus untuk mengangkat potensi daerah. Terlebih, Madura Ethnic Carnival diselenggarakan oleh komunitas yang menghimpun para jurnalis di Kabupaten Sumenep.
Sehingga, hal itu akan mempermudah upaya promosi pariwisata maupun potensi daerah melalui pemberitaan di media massa. “Sangat menarik, karena jurnalis di Sumenep Madura tidak hanya terlibat untuk mempublikasikan pagelaran event seni budaya, tapi juga telibat langsung dalam pelaksanaannya,” tutupnya. (*)