maduraindepth.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur bersama Dinkes Sampang didampingi Puskesmas Kedungdung melakukan pembinaan terhadap pondok pesantren (Ponpes), Senin (21/11). Kegiatan tersebut bertujuan untuk melakukan sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ponpes Miftahut Thullab Gedangan, Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung , Kabupaten Sampang. Sosialisasi AKB diisi oleh dua pemateri, diantaranya Bagian Promosi Kesehatan (Promkes) Dinkes Sampang, Siti Hajar Dewantari, dan Yuli Tri Suhartiwi.
Dalam pembukaannya, Kabid Promkes Dinkes Sampang, Siti Hajar Dewantari mengatakan, pihaknya atas nama Dinkes Sampang, dari Promkes ingin memberikan informasi tentang AKB.
“Hal ini merupakan program Gubernur Jatim untuk menjadikan santri sehat, dalam hal ini gubernur berharap agar para santri tidak terpapar Covid-19,” tandasnya.
Dia menjelaskan, sebenarnya program tersebut sudah berlangsung sejak bulan Maret. Pihaknya sudah menerapkan AKB di beberapa kecamatan di Kabupaten Sampang. Yakni Sreseh, Jrengik, dan Kecamatan lainnya.
Dalam acara ini, pihaknya memaparkan bagaimana cara menanggulangi Covid-19. “Salah satunya dengan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Miftahut Thullab KH Abdul Wahab Zaini Abidin menyampaikan, atas nama keluarga besar Ponpes Gedangan mengucapkan selamat datang kepada Dinas kesehatan Kabupaten maupun Dinas Kesehatan Jawa Timur.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi keluarga besar Ponpes Gedangan,” tuturnya.
Diungkapkan Abdul Wahab, Ponpes Gedangan selalu menjaga lingkungan Ponpes agar tetap bersih. Setiap pagi dan sore selalu dilakukan pembersihan dilingkungan, baik di dalam tempat santri maupun di halaman luar. Hingga di lingkungan pondok dan madrasah juga tetap selalu dijaga kebersihannya oleh para santri.
“Selain itu kamar mandi santri yang juga dibersihkan secara rutin setiap minggu, agar tidak ditempati nyamuk malaria,” katanya.
Berkaitan dengan Covid-19, Ponpes Gedangan selalu mengikuti anjuran pemerintah seperti melaksanakan 3 M. Yakni memakai masker, menjaga jarak , dan mencuci tangan.
Dalam pelaksanaan imtihan, lanjut dia, Ponpes Miftahut Thullab merupakan salah satu Ponpes yang tidak melaksanakan imtihan. Lantaran dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunanan masa dalam jumlah banyak.
“Alhmadilillah pondok kami yang pertama meniadakan imtihan di tahun ini, dan diikuti oleh lembaga lainnya ,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mantan Ketua MWC NU Kecamatan Kedungdung tersebut juga menyampaikan harapannya kepada pihak Dinkes Jatim dan Dinkes Kabupaten Sampang. Dia berharap untuk diadakan klinik pesantren di Ponpes yang diasuhnya tersebut.
“Kami pengurus Ponpes berharap bisa memiliki tempat pelayanan kesehatan sendiri, namun kami tidak tahu bagaimana cara membuka tempat pelayanan kesehatan di ponpes kami ini. Sehingga kami mohon pentunjuk kepada Dinkes Sampang dan Dinkes Jatim,” tuturnya. (RIF/MH)