Kenangan 2019: Janda di Pamekasan Sebanyak 1.426 Orang

janda pamekasan
Istimewa.

maduraindepth.com – Berdasarkan putusan perceraian di Pengadilan Agama (PA) Pamekasan, jumlah janda dan duda di Kabupaten Pamekasan tercatat mencapai 1.426 orang. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2018 yang hanya 898 janda atau duda.

Hal itu disampaikan oleh Panitera Muda (Panmud) Hukum PA Pamekasan, Hery Kushendar, Kamis (2/1/2020). Dia merinci, jumlah janda dan duda di Pamekasan pada tahun 2019 sampai bulan November mencapai 1.426 orang. Terdiri dari cerai talak sebanyak 488 kasus, dan cerai gugat sebanyak 938 kasus.

banner auto

“Cerai talak itu merupakan cerai yang diajukan oleh suami. Kalau cerai gugat, cerai yang diajukan oleh istri,” ucapnya menjelaskan.

Diungkapkan, angka 1.426 bukan jumlah keseluruhan. Sebab masih ada data yang belum direkap. “Angka tersebut belum termasuk bulan Desember. Untuk data yang Desember 2019 masih dalam tahap perekapan,” ujarnya.

Faktor Janda Banyak

Hery Kushendar menjelaskan, ada banyak faktor yang menyebabkan jumlah janda di Pamekasan banyak. Diantaranya, faktor ekonomi, suami yang tidak bertanggung jawab dan akibat pernikahan dini.

“Penyebab terjadinya pencerain yang paling banyak disebabkan karena faktor pertengkaran dan perselisihan terus menerus, tapi rata-rata masih banyak yang muda,” ucapnya.

Terkait pernikahan dini, dia menghiimbau kepada orang tua atau walinya agar tidak  terburu-buru menikahkan anaknya yang masih muda. Karena menikah, menurutnya, juga berkaitan dengan kesiapan mental.

Baca juga:  KPU Sebut Baliho Ganjar yang Dicopot Satpol PP Bukan Bentuk Kampanye

“Alasan orang tua itu menikahkan anaknya karena sudah sering keluar berdua bareng. Dinikahkan takut ada hal-hal yang tidak diinginkan akhirnya minta dispensasi kawin disini padahal ada yang masih belum cukup umur,” bebernya

Kemudian dia juga mengingatkan agar tidak gampang mengambil keputusan cerai apabila pasangan suami-istri dihadapkan dengan permasalahan keluarga. “jangan langsung ke Pengadilan Agama, kalau bisa misal ada permasalahan ya dibicarakan dahulu, diskusi dulu bagaimana jalan keluarnya,” ujarnya mengingatkan. (RUK/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto